Canberra, Purna Warta – Serangan siber yang dilakukan oleh kelompok pro-Palestina, Cyber Support Front, mengungkap cetak biru rahasia dan detail teknis kendaraan lapis baja Redback yang termasuk dalam kesepakatan pertahanan Australia senilai $7 miliar dengan Elbit Systems, perusahaan milik rezim Israel.
Media Australia melaporkan bahwa setelah serangan siber oleh Cyber Support Front (al-Jabha al-Isnad al-Sibraniyah) terhadap industri militer rezim Israel, cetak biru 3D rahasia dan detail teknis kendaraan tempur infanteri Redback baru—yang dibeli oleh Angkatan Darat Australia berdasarkan kontrak senilai $7 miliar dari perusahaan Israel, Elbit Systems—telah terungkap.
Selain pengungkapan detail teknis sensitif kendaraan-kendaraan ini, dokumen-dokumen lain juga telah dirilis yang menunjukkan bahwa angkatan pertahanan Australia telah mempertimbangkan pembelian rudal anti-tank Spike NLOS dari perusahaan Israel ini.
Sebelum insiden siber tersebut, akibat serangan brutal rezim Zionis di Gaza, kerja sama Angkatan Darat Australia dengan perusahaan Israel tersebut telah menghadapi kritik luas di Australia. Namun, Menteri Pertahanan Australia berulang kali membela kemitraan antara kementerian dan rezim Israel, dengan menyatakan bahwa kementeriannya tidak akan pernah meminta maaf karena telah menyediakan peralatan terbaik bagi angkatan pertahanan Australia.
Laporan tersebut muncul hanya beberapa hari setelah rezim Israel mengklaim bahwa tidak ada informasi rahasia penting yang bocor akibat serangan siber tersebut, dan bahwa perusahaan yang dibobol hanyalah subkontraktor yang memproduksi prototipe untuk pemasaran dan pameran.


