New Delhi, Purna Warta – Sedikitnya 13 orang, semuanya penambang batu bara, ditembak mati oleh tentara India dalam insiden dugaan kesalahan identitas di wilayah terpencil timur laut Nagaland, yang berbatasan dengan Myanmar.
Menyusul protes tersebut, tentara India menyebut pembunuhan warga sipil Nagaland sebagai musibah, sementara pemerintah negara bagian memerintahkan tim khusus untuk menyelidiki insiden tragis tersebut.
Baca Juga : Spyware Israel Retas Sejumlah iPhone Diplomat AS
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pasukan mengatakan korps tentara 3 yang dikerahkan di wilayah tersebut bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil dan segera memastikan tindakan yang tepat.
Anggota yang mewakili komunitas Konyak di distrik itu mengatakan semua yang tewas adalah penambang batu bara yang pulang ke desa Oting dengan mobil pick-up ketika personel angkatan bersenjata India menyergap kendaraan mereka dan menewaskan enam orang di tempat.
BREAKING: India forces killed 13 civilians near Myanmar border in Nagaland during a counter-insurgency operation. A soldier also killed during the operation, Home Minister Amit Shah said a Special Investigation Team appointed by the state will probe the matter.
— Asia Free Press (AFP) (@AsiaFreePress) December 5, 2021
Tujuh orang lainnya meninggal kemudian, sedikitnya 11 orang lainnya mengalami luka-luka sementara dua lainnya masih hilang, menurut laporan yang mengutip anggota serikat pekerja. Perwira Angkatan Darat mengklaim bahwa pasukan melepaskan tembakan ke sebuah truk, menewaskan enam orang, setelah menerima intelijen tentang gerakan pemberontak di daerah itu.
Baca Juga : Dituduh Nistakan Agama, Manajer Pabrik Asal Sri Lanka Dibakar Hidup-Hidup di Pakistan
Setelah insiden itu, penduduk setempat yang marah menyerang pasukan India dan merusak kendaraan mereka. Pasukan keamanan juga menderita luka-luka dalam insiden itu, termasuk seorang tentara yang tewas setelah serangan itu.
Menteri Dalam Negeri India dan pemimpin BJP Amit Shah juga menyatakan belasungkawa atas pembunuhan keji tersebut dan mengatakan pemerintah negara bagian akan menyelidiki masalah tersebut.
Penduduk setempat di wilayah terpencil India sering menuduh angkatan bersenjata India menargetkan warga sipil tak berdosa dalam operasi mereka melawan pemberontak.
Baca Juga : AS Janji Cegah Invasi Rusia ke Ukraina