Moskow, Purna Warta – Dalam sebuah laporan pada hari Kamis (9/1), RT (Russia Today), mengatakan Rusia telah mulai memproduksi suku cadang yang dirancang Iran untuk menggantikan turbin Siemens di pabrik. Sanksi tersebut telah menghambat servis peralatan buatan Jerman.
Rusia saat ini mampu memproduksi turbin kecil dan menengah, namun turbin dengan kapasitas besar antara 100-120 megawatt dirakit di pabrik Siemens di Rusia.
Baca Juga : Bagaimana Revolusi Islam Ada di Hati dan Pikiran Anak Benua India
Kembali pada Oktober 2022, seorang pejabat Iran mengatakan bahwa sesuai kontrak, Iran akan memasok Rusia dengan 40 turbin untuk membantu industri gasnya.
Rusia dan Iran dalam beberapa bulan terakhir menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kerja sama bilateral karena keduanya berada di bawah sanksi ketat AS.
Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov mengatakan pada 20 Desember tahun lalu bahwa perusahaan Rusia tertarik untuk bekerja sama dengan mitra Iran dalam teknologi turbin gas dan produksi bersama. “Ada potensi besar untuk kerja sama dalam hal ini,” katanya kepada Menteri Energi Iran Ali Akbar Mehrabian yang sedang berkunjung.
Turbin gas tugas berat diproduksi di dalam negeri oleh MAPNA, grup pembangkit listrik dan infrastruktur yang disebut sebagai Siemens Iran.
Perusahaan ini adalah kontraktor terbesar untuk pembangkit listrik uap, gas dan siklus gabungan serta terbarukan di Iran dan telah melaksanakan proyek-proyek besar di Asia Barat dan sekitarnya.
Menurut CEO Grup MAPNA Abbas Aliabadi, perusahaan telah membangun lebih dari 5.000 megawatt pembangkit listrik tenaga panas di seluruh dunia dan mulai memproduksi turbin berbahan bakar hidrogen. “MAPNA telah mengalahkan yang terbaik di dunia dalam pembangunan pembangkit listrik dari segi harga dan kualitas, karena mampu menawarkan peralatan kelas dunia dengan harga yang lebih murah ke pasar internasional,” ujarnya.
Baca Juga : Militer AS Bertujuan untuk Lanjutkan Program Rahasia yang Ditetapkan di Ukraina
“Total kapasitas pembangkit listrik yang kami bangun di negara tetangga selama setahun terakhir adalah 5.668 megawatt yang merupakan rekor bagus dan bernilai 2,5 miliar euro,” kata Aliabadi pada Juli.
Perang di Ukraina telah mendekatkan Rusia dan Iran dalam upaya mereka melawan sanksi. Kedua negara telah menandatangani kesepakatan besar untuk terlibat dalam proyek energi bersama. Pihak berwenang Iran mengumumkan pada bulan Mei bahwa Iran dapat memasok suku cadang mobil dan turbin gas ke Rusia di bawah pengaturan barter yang memungkinkan impor baja Rusia ke Iran.