Reaksi Taliban Terkait Pelarangan Hijab di India

Reaksi Taliban Terkait Pelarangan Hijab di India

Kabul, Purna Warta Ketika politisi, selebriti dan aktivis mengutuk pelarangan Hijab yang sedang berlangsung di wilayah barat daya India, pejabat Taliban juga memberikan dukungan mereka kepada Muskan Khan karena membela nilai-nilai Islam.

Wakil juru bicara Afghanistan, Inamullah Samangani, berbagi tweet ketika seorang siswa berhijab dicemooh oleh sayap kanan sementara dia menolak untuk mundur dan meneriakkan Allahu Akbar.

Baca Juga : PM Libya Dbeibah Selamat dari Percobaan Pembunuhan

“Perjuangan gadis-gadis Muslim India untuk berjilbab menunjukkan bahwa jilbab bukanlah budaya Arab, Iran, Mesir atau Pakistan, tetapi nilai Islam yang dikobarkan oleh gadis-gadis Muslim di seluruh dunia dengan berbagai cara dan mempertahankan nilai agama mereka”, tulis pejabat Taliban di platform microblogging dan membagikan gambar viral dari Muskan yang melawan massa yang terinspirasi Hindutwa.

Pejabat Taliban mengatakan senang melihat wanita Muslim membela nilai-nilai agama mereka dan berkorban untuk mempertahankannya dengan berbagai cara, terutama di ‘dunia sekuler’.

Menyusul pengambilalihan negara yang dilanda perang pada Agustus 2021, juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengklarifikasi bahwa kelompok itu tidak akan memaksa wanita untuk mengenakan burqa penuh sebagai gantinya, jilbab akan menjadi wajib.

Baca Juga : Iran dan Oman Tingkatkan Hubungan Ekonomi

Sementara itu, insiden dengan seorang gadis India menuai kecaman dari para politisi, selebriti. Pemenang hadiah Nobel perdamaian Malala Yousafzai, mengatakan situasinya “mengerikan” dan meminta para pemimpin India untuk menghentikan “marginalisasi perempuan India”.

Kontroversi jilbab mulai meletus bulan lalu ketika sebuah perguruan tinggi yang dikelola negara menolak masuknya delapan wanita berhijab. Para wanita Muslim kemudian pindah ke pengadilan tinggi meminta izin untuk menghadiri kelas dengan jilbab, menyatakan bahwa itu adalah ‘hak’ mereka yang diberikan berdasarkan Pasal 14 dan 25 Konstitusi India dan ‘praktik integral Islam’.

Sementara itu, semua lembaga pendidikan ditutup di Karnataka setelah sekolah negeri memberlakukan larangan jilbab, yang memicu protes luas.

Pada hari Rabu, pengadilan tinggi Karnataka merujuk petisi yang menantang larangan tersebut ke panel yang lebih besar ketika massa berdemonstrasi menentang larangan tersebut di kota-kota terbesar di India.

Baca Juga : Pabrik Ford Ditutup Karena Blokade Truk Kanada

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *