Pyongyang, Purna Warta – Antonio Guterres, dalam pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, mengatakan dia mendukung upaya denuklirisasi Korea Utara sepenuhnya.
Kim Son Gyong, Wakil Menteri Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Korea Utara, mengatakan program nuklir Korea Utara adalah pilihan yang tak terhindarkan untuk mempertahankan keamanannya sendiri, kantor berita negara (KCNA) melaporkan pada hari Minggu (14/8).
Baca Juga : Kebakaran Di Gereja Koptik Mesir Menewaskan Sedikitnya 41 Orang dan 45 terluka
“Saya tidak bisa tidak mengungkapkan penyesalan yang mendalam atas pernyataan Sekjen PBB yang sangat memihak dan tidak adil dan bertentangan dengan kewajiban tugasnya, yang ditentukan dalam Piagam PBB, sehubungan dengan masalah semenanjung Korea,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kim meminta Guterres untuk berhati-hati dalam membuat kata-kata dan perbuatan berbahaya sama seperti “menuangkan bensin ke api” pada saat “situasi yang sangat akut” di Semenanjung Korea.
“Apa yang disebut CVID (denuklirisasi lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah), yang digembar-gemborkan oleh AS dan pasukan bawahannya, hanyalah pelanggaran terhadap kedaulatan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) karena menuntut perlucutan senjata sepihak,” wakil menteri luar negeri menambahkan.
Sekretaris Jenderal Guterres mungkin tahu betul bahwa DPRK telah “benar-benar menolak CVID tanpa toleransi,” tambahnya.
Kim menambahkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB tidak boleh meminta atau menerima perintah dari pemerintah negara tertentu, tetapi menahan diri dari melakukan tindakan apa pun yang dapat merusak posisinya sebagai pejabat internasional yang hanya bertanggung jawab kepada PBB.
Baca Juga : Kepala Hak Asasi Manusia PBB Akan Kunjungi Kamp-Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Guterres, yang tiba di Seoul pada hari Kamis setelah perjalanan ke Jepang, menyatakan “komitmen yang jelas” untuk denuklirisasi Korea Utara, menyebutnya sebagai “tujuan mendasar untuk membawa perdamaian, keamanan dan stabilitas ke seluruh kawasan.”
Selama kunjungan dua harinya, Guterres juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dan menjanjikan dukungan bagi upaya diplomatik untuk membujuk Korea Utara agar menyerahkan senjata nuklirnya.
“Segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk meluncurkan proses dialog yang bertujuan untuk denuklirisasi, akan sangat disambut dan akan mendapat dukungan penuh dari PBB,” kata Guterres.