Islamabad, Purna Warta – Sebuah ledakan besar akibat bom bunuh diri terjadi di dalam sebuah masjid Muslim Shiah di kota barat laut Pakistan, Peshawar, dan telah menewaskan sedikitnya 56 orang dan melukai sekitar 194 lainnya.
ISIS mengklaim di situs propaganda Amaq bahwa pejuangnya melakukan bom bunuh diri pada hari Jumat (4/3).
Baca Juga : China Tingkatkan Anggaran Militer Sebesar 7%
Kepala Kepolisian Peshawar Muhammed Ejaz Khan mengatakan insiden dimulai ketika dua penyerang bersenjata menembaki polisi di luar masjid di kota tua Peshawar.
Seorang penyerang dan seorang polisi tewas dalam baku tembak tersebut, dan seorang pejabat polisi lainnya terluka. Penyerang yang tersisa kemudian berlari ke dalam masjid dan meledakkan bom.
Pejabat polisi setempat Waheed Khan mengatakan ledakan itu terjadi saat jemaah berkumpul di masjid Kucha Risaldar untuk salat Jumat.
Perdana Menteri Imran Khan mengutuk pemboman itu.
Baca Juga : Presiden Ukraina Selamat dari 3 Upaya Pembunuhan Minggu Lalu
Jasad Tersebar di Mana-Mana
Ambulans bergegas melalui jalan-jalan sempit yang padat membawa yang terluka ke Rumah Sakit Lady Reading, sebuah rumah sakit yang kerap mendapat banyak pasien.
Muhammad Asim Khan, juru bicara rumah sakit, mengatakan 50 dari korban yang terluka memiliki status kritis.
Setidaknya 150 jemaah berada di dalam masjid pada saat ledakan, kata saksi mata.
Shayan Haider, seorang saksi, telah bersiap-siap untuk masuk ketika ledakan dahsyat itu melemparkannya ke jalan.
Baca Juga : Frustasi, Senator AS Ini Serukan Pembunuhan Putin
“Saya membuka mata saya dan ada debu dan jasad di mana-mana,” katanya.
Imam sholat Jumat, Allama Irshad Hussein Khalil, seorang pemimpin muda muslim Shiah yang sedang naik daun, termasuk di antara yang tewas.
Di Pakistan yang mayoritas Muslim Sunni, minoritas Muslim Syiah kerap menjadi target serangan yang terus berulang-ulang.
Baik ISIS dan organisasi Taliban Pakistan telah melakukan serangan serupa di wilayah tersebut, yang terletak di dekat perbatasan Afghanistan.
Baca Juga : Zelensky Kecam NATO Karena Mengesampingkan Zona Larangan Terbang Ukraina