Tehran, Purna Warta – Presiden Iran Ibrahim Raisi mengutuk serangan teroris tanpa pandang bulu yang menargetkan rapat umum politik di barat laut Pakistan, di mana sedikitnya 44 orang tewas.
Dalam sebuah pesan kepada Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada hari Minggu (30/7), Presiden Raisi menyatakan simpatinya kepada perdana menteri dan orang-orang Pakistan yang bersahabat dan bersaudara.
Baca Juga : Iran: Hubungan Tehran-Baghdad Yang Kuat Akan Pastikan Keamanan Regional Yang Langgeng
“Kami percaya bahwa tindakan tidak manusiawi dan kriminal seperti itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain memalukan bagi para pelakunya,” kata Raisi.
Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian juga mengutuk keras serangan bom teroris di daerah suku Bajaur di Pakistan.
Diplomat tersebut turut berduka cita dengan mitranya, Bilawal Bhutto Zardari, serta pemerintah dan bangsa Pakistan dan keluarga para korban.
“Perang efektif melawan terorisme dan ekstremisme adalah masalah keamanan bersama bagi kedua negara,” kata Amir-Abdullahian, seraya menambahkan, “Terorisme adalah fenomena yang tidak menyenangkan di zaman kita.”
Baca Juga : 150.000 Rudal dan Ratusan Drone Hizbullah, Siap Lawan Kebodohan Netanyahu
Ledakan itu menargetkan partai Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F) di provinsi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan ketika lebih dari 400 anggota dan pendukung berkumpul di bawah tenda di kota Khar, dekat perbatasan dengan Afghanistan, pada hari Minggu. Khar terletak di bekas kawasan suku Bajaur.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi cabang lokal dari kelompok teroris Daesh baru-baru ini melakukan serangan terhadap JUI-F.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani mengatakan teroris sekali lagi melakukan kejahatan lain di negara tetangga dan saudara Pakistan.
Dia menyampaikan simpati Iran kepada pemerintah dan bangsa Pakistan serta yang berduka.
Juru bicara Iran mengatakan Republik Islam mendukung Pakistan dalam mengatasi terorisme.
Baca Juga : Beirut: Tenda Hizbullah Ada di Wilayah Lebanon
Pakistan mengalami kebangkitan serangan oleh militan sejak tahun lalu ketika gencatan senjata antara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan pemerintah di Islamabad gagal.
TTP berjanji setia kepada Taliban Afghanistan. Pemerintah Pakistan menuduh pemerintah Taliban menyediakan tempat persembunyian bagi militan TTP di dekat perbatasan.