Islamabad, Purna Warta – Presiden Iran Ebrahim Raisi mengecam Amerika Serikat karena menangkap dan mengusir mahasiswa yang melakukan demonstrasi pro-Palestina di tengah kejahatan brutal rezim Israel di Gaza.
Dalam pidatonya di Government College University (GCU) Lahore di Punjab Pakistan pada hari Selasa (23/4), Raisi mengecam sikap munafik Amerika dan negara-negara Barat lainnya.
“Apa yang kita lihat dalam praktiknya adalah sejumlah besar mahasiswa dikeluarkan dari universitas (di AS) hanya karena mendukung rakyat Gaza yang tertindas. Apakah ini yang disebut kebebasan berpikir!?” dia berkata.
Presiden Iran mengecam klaim Barat yang “tidak benar” dalam membela hak asasi manusia dan kebebasan berpikir, dengan mengatakan, “Dukungan Amerika dan Barat terhadap pembunuhan dan luka-luka lebih dari 100.000 warga Palestina di tanah perampasan Gaza menunjukkan fakta bahwa saat ini pelanggar hak asasi manusia terbesar adalah orang Amerika dan Barat, dan klaim mereka untuk membela hak asasi manusia juga tidak masuk akal.”
“Kami yakin perlawanan bangsa Palestina yang heroik akan membebaskan Gaza, Palestina, dan Quds Suci. Kami yakin kebencian yang tercipta di dunia Islam dan dunia kemanusiaan terhadap Zionis dan Amerika akan menjadi balas dendam bangsa-bangsa dan akhir dari rezim Zionis dan akhir dari rezim pembunuh anak-anak ini,” kata presiden, situs resminya melaporkan.
“Saat ini, bangsa Iran menentang korupsi, pemborosan dan penindasan rezim Zionis dan akan terus melakukan hal tersebut. Baik negara Iran maupun Pakistan telah menjadi pembela bangsa Palestina yang tertindas dan akan melanjutkan pembelaan ini dengan bangga,” Raisi menggarisbawahi.
Menyinggung operasi pembalasan Iran baru-baru ini terhadap sasaran militer Israel, presiden mengatakan, “Jika rezim Zionis sekali lagi melakukan kesalahan dan menyerbu tanah suci Iran, situasinya akan berbeda dan tidak jelas apakah masih ada yang tersisa.” rezim ini.”
Polisi AS telah menangkap puluhan orang di Yale dan NYU dalam beberapa hari terakhir ketika protes mahasiswa pro-Palestina menyebar ke seluruh AS.
Lebih dari 150 orang ditangkap di Universitas New York pada Senin malam saja.
Penangkapan tersebut terjadi beberapa hari setelah lebih dari 100 orang, termasuk banyak mahasiswa, ditangkap saat melakukan protes di Universitas Columbia.
Setidaknya 34.183 warga Palestina tewas dan 77.143 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.