Kabul, Purna Warta – Provinsi Faryab di Afghanistan utara membara dalam panasnya konflik dan tidak luput dari invasi gerilyawan Taliban, dan dengan jatuhnya kabupaten Daulatabad, Shirin Tagab dan Khajeh Sabzpoosh, situasi menjadi tambah sulit bagi pasukan pemerintah Afganistan.
Kemajuan yang cepat, dan mengejutkan dari militan Taliban berlanjut dalam minggu kedua secara berturut-turut ke berbagai wilayah Afghanistan serta perkembangan yang ada menunjukkan bahwa pemerintah pusat tidak bersungguh-sungguh bertekad untuk menjaga daerah di bawah kendalinya.
Baca Juga : 650 Tentara AS Terus Duduki Afghanistan
Sebuah sumber informasi lapangan yang mengikuti perkembangan di Afghanistan utara merujuk pada rincian bentrokan di provinsi Faryab yang berbatasan dengan Turkmenistan mengatakan: “Situasi saat ini di provinsi Faryab buruk dan pasukan Taliban berusaha menduduki lebih banyak wilayah.”
Menurut informasi yang diberikan oleh sumber lapangan ini, bentrokan antara pasukan tantara, pasukan sukarelawan rakyat dan kelompok militan Taliban terjadi di beberapa kota di provinsi Faryab, dan beberapa titik sedang diperebutkan antara kedua belah pihak.
Sumber lapangan mengatakan bahwa pasukan pemerintah kehilangan kendali atas kota Daulatabad, dan menambahkan, “Pasukan tentara dan kelompok sukarelawan rakyat dapat merebut kembali kota itu dalam waktu singkat, tetapi mundur lagi karena serangan besar Taliban lalu menduduki daerah itu.”
Kota Daulatabad berbatasan dengan Turkmenistan dari barat, kota Qaram Qol dan Andkhoy dari utara, provinsi Jawzjan dan kota Shirin Tagab dari timur, dari sana kita bisa melihat bahwa kota tersebut adalah kota yang sangat penting.
Baca Juga : Kemajuan Sistem Pertahanan Yaman Matikan Superioritas Udara Saudi
Kota ini juga menghubungkan perbatasan Khan Cheragh di perbatasan dengan Turkmenistan ke kota Maimana, ibu kota provinsi Faryab; Kota Qaisar adalah daerah lain di provinsi Faryab yang berada di luar kendali pasukan pemerintah dalam beberapa hari terakhir.
Wilayah Khajeh Sabzpoosh dan Shirin Tagab adalah daerah lain di provinsi Faryab yang berada di bawah kendali Taliban pada paruh kedua Juni tahun ini. Dengan jatuhnya wilayah Khajeh Sabzpoosh, terbukalah jalan bagi bentrokan terbuka dari poros timur laut ke kota Maimana.
Militan Taliban masing-masing berjarak 22, 34, dan 55 mil dari kota Khajeh Sabzpoosh, Shirin Tagab, dan Daulatabad yang baru direbut, dan kota Maimana, ibu kota provinsi Faryab, sehingga hal ini sangat menyulitkan pasukan tentara dan kelompok sukarelawan rakyat untuk melawan Taliban.
Baca Juga : Hamas Serukan Perlawanan Rakyat Intensif Terhadap Pemukiman Zionis
Provinsi Faryab memiliki 14 kota bernama “Qaisar, Kuhistan, Almar, Pashtun Kot, Garzivan, Maimana, Belcheragh, Khajeh Sabzpoosh, Shirin Tagab, Daulatabad, Qaram Qal, Andkhoy, Qurghan, Khan Charbagh” dan sebagian besar wilayah utara berada di bawah kontrol kekuatan pemerintah, tetapi akhir-akhir ini wilayah tersebut menjadi wilayah perebutan dengan Taliban.
Di sisi lain, sebagian besar wilayah Maimana dan Belcheragh di bagian tengah dan timur provinsi Faryab berada di bawah kendali pemerintah pusat; Pasukan pemerintah menguasai sebagian kecil kota Kuhistan, yang menjadi fokus bentrokan antara kedua belah pihak dalam beberapa hari terakhir.
Tentara dan kelompok sukarelawan rakyat sekarang menguasai sekitar 40% provinsi Faryab dan daerah lain (60% provinsi) diduduki oleh militan Taliban.
