Tehran, Purna Warta – Sebuah pengadilan di Tehran telah memutuskan bahwa Amerika Serikat harus membayar jutaan dolar sebagai ganti rugi kepada keluarga korban atas dua serangan teroris secara bersamaan di Parlemen Iran dan makam mendiang pendiri Republik Islam Imam Khomeini pada tahun 2017.
Departemen kehakiman internasional dan hak asasi manusia mengumumkan putusan pengadilan dalam sebuah laporan pada hari Rabu (26/4).
Keputusan itu dibuat setelah keluarga korban atas dua serangan tersebut mengajukan pengaduan terhadap Washington di cabang 55 Pengadilan Kehakiman Tehran.
Setelah mengadakan beberapa sidang dalam kasus tersebut, pengadilan memutuskan bahwa pemerintah AS serta beberapa pejabat dan lembaga Amerika harus membayar ganti rugi sebesar $312.950.000 kepada keluarga para korban.
Putusan itu, menurut laporan pengadilan, ditujukan untuk mencegah pelanggaran AS lebih lanjut terhadap hukum internasional, termasuk dukungannya terhadap kelompok teroris Daesh dalam melakukan serangan teroris yang menyebabkan pembunuhan orang tak bersalah serta kerusakan material, moral dan finansial terhadap keluarga korban.
Disamping menetapkan $ 9.950.000 untuk kerusakan material, $ 104 juta untuk kerusakan moral yang disebabkan oleh penggugat dan $ 199 juta untuk ganti rugi.
Terdakwa dalam kasus ini adalah 9 badan hukum Amerika, termasuk pemerintah AS, mantan presiden AS Barack Obama dan George W. Bush, mantan jenderal AS Tommy Franks, Central Intelligence Agency (CIA), US Central Command (CENTCOM), Departemen Keuangan AS, Lockheed Martin Corp. dan American Airlines Group Inc.
Pengadilan mengatakan alasan di balik mengaitkan kejahatan dengan Washington adalah pernyataan pejabat tinggi AS tentang peran utama pemerintah tersebut dalam mengorganisir dan mengarahkan kelompok teroris, berita dan informasi terpercaya yang diterbitkan di media AS, serta pidato pejabat AS dan buku tentang peran CIA dalam menciptakan kelompok teroris, termasuk Daesh.
Pada 7 Juni 2017, Parlemen Iran dan Mausoleum Imam Khomeini di ibu kota Tehran diserang teroris.
Serangan terhadap parlemen terjadi ketika setidaknya empat pria bersenjata, menyamar sebagai wanita, memasuki aula pengunjung gedung, menembaki penjaga keamanan di sana. Menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri, semua teroris tewas sebelum mereka sempat mencapai gedung administrasi parlemen.
Secara terpisah, orang-orang bersenjata menyerang Makam Imam Khomeini di Tehran, menembaki orang-orang di dalamnya dan melukai beberapa dari mereka.
Sedikitnya 17 orang tewas dalam serangan itu dan hampir 50 orang terluka dalam serangan itu, yang kemudian diklaim oleh Daesh.