Islamabad, Purna Warta – Menteri luar negeri Pakistan mengatakan keputusan India untuk mengakhiri status khusus wilayah Jammu & Kashmir pada 2019 lalu telah merusak kondisi untuk mengadakan dialog antara dua tetangga bersenjata nuklir itu.
“Tanggung jawab ada di India untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk dialog,” Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan kepada wartawan di sela-sela pertemuan blok regional Organisasi Kerja Sama Shanghai di negara bagian Goa, India, Jumat (5/5).
Baca Juga : Blinken: Ada ‘Kemajuan Nyata’ dalam Negosiasi Azerbaijan dan Armenia
Kashmir diklaim secara penuh memiliki otoritas tetapi sebagian diperintah oleh dua negara (India dan Pakistan) yang telah saling berperang untuk menguasai wilayah tersebut.
Status khusus yang diberikan kepada pihak India dicabut pada 2019 ketika pemerintah India membaginya menjadi dua wilayah yang dikontrol secara federal. Pakistan menyebut tindakan itu ilegal.
Perjalanan Langka
Kunjungan Bhutto-Zardari ke India adalah yang pertama oleh menteri luar negeri Pakistan ke Delhi dalam lebih dari satu dekade dan telah menarik banyak perhatian media di kedua negara. Keduanya memiliki hubungan yang sangat dingin dan hubungan diplomatik mereka telah menurun.
Menlu Pakistan mengatakan, meski jarang berkunjung ke India, tidak ada perubahan status hubungan diplomatik.
Namun dia menambahkan bahwa politik dan kebijakan luar negeri seharusnya tidak merusak hubungan olahraga antara kedua negara tersebut.
Secara historis, kriket, yang sangat populer di kedua negara, telah menjadi dasar ikatan yang paling kuat. Namun masih ada keraguan apakah tim Pakistan akan melakukan perjalanan ke India untuk Piala Dunia kriket akhir tahun ini atau tidak.
Baca Juga : Yordania: Suriah Memiliki Cukup Suara untuk Kembali ke Liga Arab
“Saya harap kita berada dalam posisi agar olahraga tidak menderita akibat kebijakan luar negeri,” kata Bhutto-Zardari ketika ditanya apakah Pakistan akan mengirimkan timnya ke India untuk acara tersebut.
Pakistan terakhir bermain di India pada 2016, sementara India belum pernah mengunjungi Pakistan sejak 2008.