Pemimpin Korea Utara Serukan Pencegahan Perang Untuk Lawan Agresi AS Dan Selatan

latihan perang

Pyongyang, Purna Warta – Pemimpin Korea Utara telah menyerukan penguatan pencegahan perang negara itu dalam menghadapi langkah agresif musuh bebuyutan Pyongyang, Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Kim Jong Un membuat pernyataan saat berpidato Senin pada pertemuan Komisi Militer Pusat, Kantor Berita Pusat Korea resmi, KCNA, melaporkan pada hari Selasa (11/4).

Kim mendesak kapasitas pencegahan perang negara itu untuk diperkuat dengan peningkatan kecepatan dan dengan cara lebih praktis dan ofensif untuk mengatasi gerakan imperialis AS dan pengkhianat boneka Korea Selatan yang meningkat untuk melancarkan perang agresi,” tambah agensi.

Selatan dan AS telah melakukan serangkaian latihan perang sejak awal tahun ini, yang melibatkan kapal induk Amerika serta pembom B-1B dan B-52 Amerika. Korut menganggap latihan manuver militer semacam itu untuk menginvasi wilayahnya.

Pyongyang, pada bagiannya, telah berusaha untuk mengikuti kesibukan kegiatan militer di Semenanjung Korea, termasuk dengan meluncurkan hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil, pengujian drone serangan bawah air berkemampuan nuklir dan penembakan rudal balistik antarbenua yang dilaporkan mampu menyerang di mana saja dalam Amerika Serikat.

Menurut KCNA, latihan militer bersama oleh AS dan sekutu regionalnya dimaksudkan untuk mempersiapkan perang habis-habisan dan memaksa Pyongyang untuk mengeksplorasi tindakan praktis yang kuat, termasuk opsi militer.

Pertemuan tersebut, oleh karena itu, “membahas hal-hal praktis dan langkah-langkah untuk mesin perang Korea Utara dan untuk menyiapkan berbagai proposal aksi militer yang tidak tersedia baik sarana maupun cara untuk melawan musuh,” tambahnya.

Korea Utara, tahun lalu yang menyatakan dirinya sebagai kekuatan nuklir yang tidak dapat diubah, juga telah memerintahkan perluasan persenjataan nuklirnya dalam sebuah langkah yang dijelaskan oleh Kim semata-mata ditujukan untuk membela negara serta perdamaian dan stabilitas regional.

Kamis lalu, Korea Utara memperingatkan bahwa latihan militer bersama oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan mendorong ketegangan di Semenanjung Korea ke “ambang perang nuklir”, pihaknya bersumpah untuk menanggapi dengan “tindakan ofensif.”

Negara tersebut menerbitkan komentar yang disampaikan oleh Choe Ju-hyon, yang diidentifikasi sebagai analis keamanan internasional, menggambarkan latihan tersebut sebagai “pemicu untuk mendorong situasi di Semenanjung Korea ke titik ledakan.”

“Histeria konfrontasi militer AS dan para pengikutnya yang sembrono terhadap DPRK mendorong situasi di Semenanjung Korea ke bencana yang tidak dapat diubah dan ke jurang perang nuklir,” bunyi komentar itu, yang menggunakan singkatan dari Nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *