Tehran, Purna Warta – Iran dan Rusia memiliki hubungan yang mengakar dan pihaknya memperluas hubungan di berbagai bidang ekonomi, pertahanan, militer, keamanan dan ilmiah, kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani.
Shamkhani membuat pernyataan setibanya di Moskow di mana dia dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam putaran kelima dialog keamanan regional di ibukota Rusia Moskow pada hari Rabu.
Dia mencatat bahwa perlu meninjau peta jalan yang disusun oleh pejabat tinggi kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral selama dua dekade ke depan.
Baca Juga : Jenderal Bagheri: Banyak Negara Antri untuk Beli Produk Pertahanan Iran
Baca Juga : Moskow: Barat Membenarkan Agresinya Menggunakan Senjata Kimia
Kembali pada bulan Januari, Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian mengatakan presiden Iran dan Rusia telah menugaskan diplomat tinggi kedua negara untuk menyusun peta jalan 20 tahun untuk kerja sama.
Di tempat lain dalam sambutannya, Shamkhani mengatakan para peserta pertemuan dialog keamanan regional akan membahas perkembangan politik, ekonomi dan keamanan terkini di Afghanistan.
Pejabat tinggi keamanan Iran mencatat bahwa masalah rakyat Afghanistan berakar pada ketidakefektifan pasukan pendudukan dan insiden pasca pendudukan.
Cara untuk menyelesaikan masalah di negara yang dilanda perang akan dibahas dalam pertemuan Moskow, mengingat fakta bahwa “Afghanistan dapat menjadi titik krisis di wilayah tersebut,” katanya.
Melihat semua negara kawasan yang terkena intervensi asing, lanjutnya, dapat dilihat bahwa permasalahan di negara-negara tersebut disebabkan oleh dua isu sentral, yaitu “menciptakan perselisihan di dalam diri mereka dan mencegah penyelesaian krisis regional oleh negara-negara di kawasan itu sendiri.”
Dia lebih lanjut menekankan bahwa kekuatan ekstra-regional adalah yang menyebarkan perselisihan di negara-negara regional dan mencampuri urusan dalam negeri mereka dalam upaya membatasi kekuatan mereka untuk menyelesaikan krisis regional.
AS menginvasi Afghanistan pada Oktober 2001 setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, meskipun faktanya tidak ada warga negara Afghanistan yang terlibat dalam serangan tersebut. Ratusan ribu warga Afghanistan tewas dalam perang agresi AS di negara itu.
Pasukan Amerika telah menduduki negara itu selama sekitar dua dekade dengan dalih berperang melawan Taliban. Tetapi ketika pasukan AS meninggalkan Afghanistan pada Agustus tahun lalu, Taliban menyerbu ibu kota Kabul yang dilemahkan oleh pendudukan asing yang terus berlanjut.
Taliban mengambil alih ibu kota Kabul pada 8 Agustus 2021 dan menyatakan bahwa perang di Afghanistan telah berakhir. Para militan memasuki istana kepresidenan setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.
Ratusan ribu warga Afghanistan tewas dalam perang AS di negara itu sementara penarikan Washington yang tidak bertanggung jawab juga menyebabkan krisis kemanusiaan di negara yang dilanda perang itu.
Baca Juga : Seymour Hersh: Angkatan Laut AS Membom Pipa Gas Nord Stream
Baca Juga : Anggota Parlemen AS Serukan Tindakan Keras Terhadap Program Pesawat Tak Berawak Iran
Sekretaris, penasihat dan perwakilan dari organisasi keamanan nasional negara-negara tetangga Afghanistan berencana untuk mengambil bagian dalam pertemuan Moskow untuk bertukar pandangan tentang perkembangan politik, ekonomi dan keamanan di negara tersebut.
Shamkhani dijadwalkan untuk bertemu dengan beberapa rekannya dan membahas isu-isu bilateral, regional dan internasional di sela-sela pertemuan tersebut.
Dialog keamanan regional didirikan atas inisiatif Iran pada tahun 2018. Pertemuan pertama dan kedua dialog keamanan regional diadakan di Tehran dan pertemuan ketiga dan keempat juga diselenggarakan oleh India di New Delhi dan Tajikistan di Dushanbe.