Lahore, Purna Warta – Pakistan dan India telah menyelesaikan mekanisme pengangkutan 50.000 metrik ton gandum dari New Delhi ke Kabul, Afghanistan, melalui Perbatasan Wagah, pada Sabtu (12/2).
Laporan menunjukkan Pakistan telah mengizinkan truk dan pengemudi Afghanistan untuk membawa gandum dari perbatasan Wagah ke Afghanistan.
Baca Juga : Noam Chomsky: Islamofobia di India Mengerikan
Sekarang, New Delhi telah mengirimkan daftar 60 truk Afghanistan dan pengemudi mereka yang akan membawa kiriman dan telah meminta Pakistan untuk mengeluarkan visa kepada mereka.
Pengiriman gandum pertama kemungkinan akan dikirim pada 16 Februari untuk membantu rakyat Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan.
Kembali pada bulan Desember, Kantor Luar Negeri dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Pakistan telah memutuskan untuk juga mengizinkan penggunaan truk Afghanistan untuk transfer 50.000 metrik ton gandum dan obat-obatan yang dapat menyelamatkan jiwa dari India ke Afghanistan melalui perbatasan Wagah.
Dikatakan bahwa keputusan itu telah diambil atas dasar yang sangat beralasan untuk tujuan kemanusiaan.
Baca Juga : Ledakan Ketika Sholat Jumat di Afghanistan, 14 Terluka, 1 Tewas
“Hal ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Pemerintah Pakistan untuk memfasilitasi usulan bantuan kemanusiaan tersebut,” tambahnya.
FO telah menyampaikan keputusan tersebut kepada Charge d’ Affaires India di Kementerian Luar Negeri.
“Pemerintah India juga didesak untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk segera melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Afghanistan,” pernyataan itu menyimpulkan.
Sebelumnya, Islamabad telah mengusulkan penggunaan truk Pakistan untuk transportasi bantuan kemanusiaan ke Kabul di bawah bendera PBB. Namun, India mencoba memutar masalah dengan menyebarkan informasi yang salah.
Baca Juga : Aset Beku Afghanistan Dibagi 2; Untuk Afghanistan & Korban 9/11
India juga membuat proposal tandingan dan menyarankan agar gandum dikirim baik dalam truk India atau Afghanistan. Pakistan telah mengizinkan penggunaan truk Afghanistan untuk tujuan tersebut.