Tehran, Purna Warta – Jutaan Muslim di seluruh dunia merayakan Asyura, yang memperingati kesyahidan Imam Husein (AS), Imam Syiah ketiga dan cucu Nabi Muhammad (SAW).
Ashura, hari ke 10 bulan lunar Muharram, jatuh pada hari Jumat (28/7) di Iran tahun ini.
Baca Juga : Setelah 33 Tahun Dilarang, Umat Islam Syiah Kashmir India Dibolehkan Peringati Asyura
Berpakaian hitam, Muslim Syiah mengadakan ritual berkabung untuk mengenang Imam Hussein (AS), yang syahid bersama 72 rekannya dalam Pertempuran Karbala, di Irak selatan, pada 680 M setelah berjuang dengan gagah berani untuk keadilan melawan ribuan tentara khalifah Bani Umayyah, Yazid I.
Warga Iran mengadakan prosesi berkabung di seluruh negeri dan mendengarkan elegi yang menceritakan peristiwa tragis Imam Husein dalam memperingati Asyura, sementara para dermawan mendistribusikan makanan nazar, yang secara umum dikenal sebagai nazri.
Asyura adalah puncak dari upacara berkabung 10 hari yang diamati di Muharram.
Pada malam Asyura, yang dikenal sebagai Tasu’a, pelayat mengenang Abbas ibn Ali (AS), saudara tiri Imam Hussein, yang syahid tak lama sebelum Imam Hussein, ketika dia mencoba membawakan air untuk wanita dan anak-anak di kamp Imam, yang tidak memiliki air untuk diminum selama berhari-hari karena pengepungan oleh pasukan musuh.
Baca Juga : Kementerian Dalam Negeri Suriah: 6 Orang Tewas Dalam Ledakan di Damaskus
Upacara Muharram melambangkan sikap kebenaran yang tidak pernah berakhir dan tak tergoyahkan melawan kepalsuan dan perjuangan manusia melawan ketidakadilan, tirani dan penindasan, penyebab Imam Husein (AS) syahid.
Setiap tahun, ratusan ribu peziarah dari Iran dan negara-negara lain menuju ke kota suci Najaf dan Karbala di Irak, yang terakhir menampung tempat suci Imam Hussein, untuk mengamati ritual dan menandai Asyura dalam kemegahan tertinggi.