Islamabad, Purna Warta – Militan separatis pada hari Selasa menyerang kereta penumpang yang beroperasi setiap hari dari provinsi Baluchistan di barat daya Pakistan ke bagian lain negara itu, melukai pengemudi, kata seorang pejabat Pakistan Railways.
Pemberontakan separatis tingkat rendah di Baluchistan adalah salah satu masalah keamanan kronis yang merusak stabilitas di Pakistan. Para separatis menuduh pemerintah merampas sumber daya alam provinsi tersebut dan membiarkan rakyatnya terperosok dalam kemiskinan.
Mereka mengatakan pasukan keamanan secara rutin menculik, menyiksa, dan mengeksekusi etnis Baloch, tuduhan yang digaungkan oleh para pegiat hak asasi manusia. Pejabat pemerintah dan pasukan keamanan dengan tegas membantah melanggar hak asasi manusia dan mengatakan mereka mengangkat provinsi tersebut melalui proyek-proyek pembangunan, termasuk skema bernilai miliaran dolar yang didanai oleh Beijing.
Pemberontak di provinsi tersebut juga menargetkan warga sipil, terutama warga Pakistan dari kelompok etnis lain yang telah menetap di Baluchistan.
Serangan terbaru terhadap Jaffar Express yang menuju Quetta-Peshawar terjadi di Mushkaaf, sebuah daerah di pegunungan Bolan di Baluchistan. Tentara Pembebasan Baloch, yang paling menonjol di antara kelompok separatis yang beroperasi di provinsi tersebut, mengakui tanggung jawab dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke media.
“Seorang masinis kereta terluka setelah orang-orang bersenjata menargetkan kereta dengan tembakan gencar,” kata Muhammad Farrukh, seorang pejabat Kereta Api Pakistan di Quetta, kepada Arab News. “Kami tidak dapat menghubungi staf kereta api di daerah tersebut karena layanan seluler tidak berfungsi di daerah tersebut.”
Ia mengatakan ada 400 orang di dalam kereta tersebut tetapi tidak dapat memastikan apakah mereka aman.
BLA mengatakan telah meledakkan rel kereta api, yang memaksa Jaffar Express berhenti.
“Para pejuang dengan cepat menguasai kereta, menyandera semua penumpang,” kata kelompok itu, seraya menambahkan bahwa enam tentara militer telah tewas. Klaim tersebut belum dikonfirmasi oleh pejabat pemerintah atau militer, yang memainkan peran besar dalam pengelolaan provinsi terpencil yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran tersebut.
Separatis juga baru-baru ini menyerang proyek-proyek yang sedang dikembangkan sebagai bagian dari Koridor Ekonomi China Pakistan (CPEC) senilai $65 miliar, bagian dari Prakarsa Sabuk dan Jalan Presiden Xi Jinping. Program tersebut juga mengembangkan pelabuhan laut dalam yang dekat dengan bandara baru senilai $200 juta di Gwadar, sebuah usaha patungan antara Pakistan, Oman, dan China.