Moskow, Purna Warta – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan hubungan dengan Iran “mencapai titik tertinggi baru” meskipun ada tekanan dari Barat yang menyasar kedua negara.
Berbicara dalam pertemuan dengan timpalannya dari Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani di Tehran pada hari Rabu (20/9), Shoigu mengatakan Rusia dan Iran bertekad untuk melakukan kegiatan yang direncanakan meskipun ada tentangan dari AS dan sekutu Baratnya.
Baca Juga : Pemimpin Tertinggi Iran: “Pertahanan Suci” Bantu Iran Temukan Kehebatannya
“Tekanan sanksi terhadap Rusia dan Iran terbukti sia-sia, sementara kerja sama Rusia-Iran mencapai titik tertinggi baru,” tambahnya.
Menteri Pertahanan Rusia lebih lanjut menyatakan kepuasannya terhadap peningkatan dialog Rusia-Iran yang dihasilkan dari hubungan berbasis kepercayaan antara para pemimpin kedua negara.
“Intensitas pertemuan yang tinggi menegaskan tekad kita bersama untuk terus meningkatkan kemitraan pertahanan strategis,” ujarnya.
Shoigu juga mengumumkan kesiapan Rusia “untuk mengambil langkah bersama lebih lanjut [dengan Iran] untuk memperkuat stabilitas dan keamanan di Timur Tengah.”
Ashtiani sendiri mengatakan kerja sama Iran-Rusia di kancah regional dan internasional dapat menjamin kepentingan dan keamanan kedua negara.
Baca Juga : Iran dan Rusia Tekankan Peningkatan Kerja Sama Regional untuk Akhiri Intervensi Asing
“Kerja sama pertahanan dan militer kedua negara selalu diupayakan dengan dukungan para pemimpin tinggi dalam upaya memperkuat dan mengkonsolidasikan stabilitas dan keamanan di kawasan dan sistem internasional,” ujarnya.
“Mengatasi tantangan bersama, termasuk unilateralisme AS, merupakan salah satu isu penting dan strategis terkait kerja sama bersama.”
Ashtiani menggambarkan kerja sama bilateral yang sukses dalam perang kontra-terorisme di Asia Barat, dan mengatakan bahwa hubungan militer dan pertahanan pasti akan berlanjut dalam kerangka perdamaian dan keamanan internasional.
Menteri Pertahanan Iran juga menyatakan penolakannya terhadap kehadiran pasukan ekstra-regional di Asia Barat.
“Menjaga integritas wilayah negara-negara regional dan perbatasan internasional adalah salah satu garis merah Republik Islam.
Baca Juga : Iran dan Diplomat UE Bahas Kebangkitan JCPOA di New York
“Dalam hal ini, kami menganggap usulan format 3+3 sebagai strategi penyelesaian masalah di kawasan Kaukasus secara damai,” ujarnya merujuk pada mekanisme kerja sama yang mencakup tiga negara Kaukasus Selatan yakni Armenia, Georgia dan Azerbaijan plus Rusia, Turki dan Iran.
Memimpin delegasi militer tingkat tinggi, Shoigu melakukan perjalanan ke Tehran pada hari Selasa atas undangan resmi dari Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri.
Setelah pertemuan tersebut, Baqeri mengatakan bahwa Tehran dan Moskow sedang berupaya menyusun perjanjian kerja sama militer jangka panjang dalam waktu dekat.
Kunjungan Shoigu terjadi sebulan setelah kunjungan delegasi ke Moskow yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Kioumars Heydari, komandan Angkatan Darat Iran.
Iran dan Rusia sama-sama terkena sanksi ilegal Barat. Selama beberapa tahun terakhir, kedua negara telah memperdalam hubungan mereka di berbagai bidang, termasuk militer dan pertahanan serta menjadi sekutu dekat.
Baca Juga : Raisi: Pembebasan Tahanan AS Tunjukkan Wajah Sebenarnya Motif Kemanusiaan Iran