Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian mengatakan Iran dan Kuba termasuk pelopor konvergensi regional di wilayah mereka dan menekankan bahwa kedua negara dapat bekerja sama di banyak bidang.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Presiden Ibrahim Raisi tiba di ibu kota Kuba, Havana, dalam perjalanan terakhirnya ke Amerika Latin untuk membahas perluasan hubungan antara kedua negara.
Baca Juga : Borrell: Uni Eropa Terus Memberlakukan Sanksi terhadap Suriah
Raisi tiba di Havana pada Rabu malam (14/6) waktu setempat setelah mengunjungi Venezuela dan Nikaragua. Dia disambut oleh otoritas Kuba setibanya di bandara internasional Kuba.
Presiden Iran dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Kuba Miguel Diaz-Canel di kemudian hari.
Menurut Amir-Abdullahian, kerja sama kedua negara berfokus pada bidang bioteknologi, kedokteran, dan energi nuklir.
“Iran dan Kuba adalah salah satu pelopor dalam pengembangan konvergensi regional yang dapat memberikan kesempatan bagi kehadiran satu sama lain dalam koalisi yang terbentuk di kedua sisi dunia,” tulisnya dalam sebuah tweet.
Baca Juga : AS Desak Sekutu Untuk Bantu Perjuangan Ukraina Lawan Rusia
Raisi meninggalkan Tehran dalam tur ke tiga negara Amerika Latin pada hari Senin, mengatakan bahwa mereka memiliki pandangan yang sama dengan Iran tentang menentang hegemoni dan unilateralisme.
Delegasi tingkat tinggi yang terdiri dari menteri luar negeri, perminyakan, pertahanan dan kesehatan menemani Raisi dalam tur lima hari, yang bertujuan untuk memperluas hubungan Tehran dengan negara-negara tersebut.
Raisi juga bertemu dengan pengusaha Iran dan pelaku ekonomi di Venezuela dan Kuba.
Ini adalah perjalanan luar negeri ke-13 Raisi selama hampir dua tahun sejak dia terpilih sebagai presiden Iran.
Iran memiliki hubungan dekat dengan banyak negara Amerika Latin di berbagai domain dan berusaha untuk lebih memperdalam hubungannya dengan negara-negara tersebut.
Kembali pada bulan Februari, Amir-Abdullahian melakukan kunjungan resmi ke dua negara Amerika Latin di Nikaragua dan Venezuela.
Baca Juga : Pejabat AS dan Media Dibuat Bingung oleh Perjalanan Raisi ke Amerika Latin
Juni lalu, Iran dan Venezuela menandatangani perjanjian kemitraan 20 tahun yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang selama kunjungan Presiden Venezuela Nicolas Maduro ke Tehran.
Perjanjian kemitraan meliputi kerjasama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, pertanian, minyak dan gas, petrokimia, pariwisata dan budaya.