Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian mengatakan Tehran akan melanjutkan upaya diplomatik untuk mencapai hasil akhir dan memulihkan sepenuhnya hak-hak rakyatnya.
Amir-Abdullahian membuat pernyataan itu dalam posting hari Sabtu (12/8) di Twitter, yang baru-baru ini diganti namanya menjadi X, menyusul munculnya kesepakatan yang akan membuat Amerika Serikat dan Iran terlibat dalam pertukaran tahanan dengan imbalan akses ke dana senilai $6 miliar yang telah dibekukan secara ilegal di Korea Selatan dengan dalih terkena sanksi AS.
Baca Juga : Presiden Raisi: Iran Ambil Langkah Besar Dalam Netralkan Sanksi
Amir-Abdullahian mengatakan bersamaan dengan upayanya untuk membatalkan sanksi ilegal yang dijatuhkan pada negara itu, Iran tidak pernah menjauh dari jalur negosiasi dan diplomatik.
Menteri Iran itu mengatakan pemerintahan Presiden Ibrahim Raisi fokus pada diplomasi dinamis untuk mendapatkan kepentingan nasional yang maksimal dan mengembalikan hak-hak rakyat Iran yang mulia sejak menjabat pada Agustus 2021.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan dimulainya proses untuk membuka blokir aset negara senilai $6 miliar yang dibekukan di Korea Selatan, pihaknya menekankan, “Iran telah menerima jaminan yang diperlukan untuk komitmen Amerika Serikat terhadap kewajibannya dalam kasus ini.”
Baca Juga : Menlu Iran Kunjungi Afrika Selatan Untuk Konsolidasikan Hubungan Di Berbagai Bidang
Selain pencairan dana, kementerian menambahkan, pembebasan para tahanan Iran yang telah ditangkap dan ditahan di penjara Amerika secara ilegal dan dengan dalih sia-sia untuk melewati sanksi opresif AS akan segera terwujud.
Republik Islam bersikeras bahwa ia akan memiliki akses penuh ke dananya yang diblokir secara ilegal di Korea Selatan, ketika para tahanan dibebaskan, pihaknya menolak klaim tertentu dalam hal ini.