Menlu Iran Dukung Prakarsa Perdamaian dan Stabilitas di Sub-Sahara Afrika

Menlu Iran Dukung Prakarsa Perdamaian dan Stabilitas di Sub-Sahara Afrika

Tehran, Purna Warta Menteri luar negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian mengatakan Tehran mendukung setiap prakarsa yang dapat mengarah pada peningkatan keamanan dan stabilitas di benua Afrika.

Menteri luar negeri Iran tiba di ibu kota Mauritania, Nouakchott, pada Selasa (31/1) sebagai kepala delegasi diplomatik.

Dia mengadakan pembicaraan tentang masalah bilateral dan internasional dengan pejabat tinggi Mauritania, termasuk rekannya Mohamed Salem Ould Merzoug dan presiden negara itu Mohamed Ould Ghazouani.

Baca Juga : Teroris Yang Berbasis di Kurdistan Terlibat Serangan Pesawat Tak Berawak Isfahan

Baca Juga : Rusia Katakan Miliki Dokumen Yang Menunjukkan Aktivitas Biolab AS Di Ukraina

Berbicara kepada wartawan setelah bertemu dengan Presiden Ghazouani pada hari Rabu, Amir-Abdullahian berterima kasih kepada Nouakchott atas upaya memerangi terorisme di Afrika sub-Sahara.

“Saya menghargai upaya konstruktif dan berharga dari presiden Mauritania untuk menindaklanjuti inisiatif memerangi terorisme dan membangun keamanan berkelanjutan di Sahara Barat,” katanya.

“Iran berada di garis depan perang melawan terorisme dan mendukung tindakan apa pun yang dapat berkontribusi pada keamanan dan stabilitas Afrika dan dunia yang aman dan damai,” kata menteri tersebut.

Menurut pernyataan kementerian luar negeri Iran, Amir-Abdullahian dan Ghazouani bertukar pandangan tentang perluasan hubungan bilateral antara Tehran dan Nouakchott di berbagai bidang khususnya teknologi, budaya, ekonomi dan perdagangan.

Mereka juga membahas perkembangan regional dan internasional. Kebutuhan untuk mendukung perjuangan Palestina dan perluasan hubungan antara negara-negara Muslim juga muncul dalam diskusi mereka.

Sementara itu, presiden Mauritania menggambarkan hubungan antara kedua negara sebagai bersejarah, memuji pencapaian Iran di bidang industri, ilmiah dan teknologi.

Mengacu pada peran Iran dalam memerangi terorisme dan menekankan pencapaian industri, ilmiah dan teknologi negara itu, dia menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara kedua negara.

Itu terjadi beberapa hari setelah Amir-Abdullahian mengadakan pertemuan terpisah dengan kepala delegasi dari tujuh negara Afrika selama Kongres Internasional Perempuan Berpengaruh di Tehran.

Dia bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan menteri industri dan perdagangan Zimbabwe, menteri wanita dan keluarga Senegal, Guinea Bissau, Burkina Faso, Nigeria dan Kamerun, serta gubernur wilayah Conakry di Guinea Conakry.

Dia menekankan perluasan hubungan bilateral antara Republik Islam Iran dan negara-negara Afrika, menunjuk pada kapasitas besar untuk pengembangan hubungan di antara mereka.

Pemerintah Republik Islam Iran secara serius berupaya memperluas kerja sama dengan Afrika, terutama di bidang ekonomi, tegasnya dalam pertemuan tersebut.

Hubungan dengan Afrika dapat menetralkan sanksi

Seorang anggota parlemen senior dan anggota komisi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri parlemen yakin perluasan hubungan dengan negara-negara Afrika dapat membantu negara itu menghindari sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat.

“Kehadiran Iran di Afrika dan perluasan kerja sama dengan negara-negara tersebut dapat menetralkan sanksi dan pembatasan kejam anti-Iran yang diberlakukan oleh negara-negara Barat, terutama AS, karena Gedung Putih selalu berusaha memprovokasi Iranophobia,” kata Ya’qoub Rezazadeh, Selasa.

Baca Juga : Kepala Nuklir Iran: Kepala IAEA Harus Kunjungi Iran Dengan Tujuan Khusus

Baca Juga : Menlu Iran Dukung Prakarsa Perdamaian Dan Stabilitas Di Sub-Sahara Afrika

Menunjuk kebutuhan negara-negara Afrika di berbagai bidang seperti industri dan kesehatan, anggota parlemen itu mengatakan para ahli Iran dapat mengimplementasikan berbagai proyek di seluruh benua. Dia juga menyebut kesamaan agama antara Iran dan banyak negara Afrika sebagai fitur penting untuk meningkatkan tingkat ikatan.

Meninggalkan Afrika menuju Amerika Latin

Setelah kunjungan seharian ke Mauritania, Amir-Abdullahian pada hari Rabu berangkat ke Managua, Nikaragua dalam apa yang akan menjadi kunjungan perdananya ke Amerika Latin.

Dia dijadwalkan untuk bertemu pejabat tinggi Nikaragua sebelum melakukan perjalanan ke Caracas sebagai tujuan keduanya di Amerika Latin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *