Beijing, Purna Warta – Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Cina Wang mengatakan kepada rekannya dari Amerika bahwa AS harus menghentikan praktik penahanan dan penindasan terhadap Cina dan memperingatkan Washington agar tidak menciptakan hambatan baru dalam hubungan antara kedua belah pihak.
“Pihak AS harus menghentikan upayanya untuk menahan dan menekan Cina dan tidak menciptakan hambatan baru untuk hubungan antara kedua negara,” kata sebuah pembacaan dari kementerian luar negeri Cina. “Wang Yi menunjukkan bahwa membawa hubungan Cina-AS kembali ke jalur pembangunan yang stabil tidak hanya untuk kepentingan bersama Cina dan AS, tetapi juga harapan umum masyarakat internasional.”
Baca Juga : Jajak Pendapat: Hampir 80 Persen Pemilih Percaya Amerika Serikat Di Luar Kendali
Diplomat Cina juga mengkritik pembatasan ekspor AS, bersikeras bahwa hal itu telah sangat merusak hak-hak sah negara itu dan harus diperbaiki.
Para diplomat membahas perlunya “mengelola persaingan antara kedua negara kita secara bertanggung jawab,” tulis Blinken dalam sebuah tweet.
Sementara itu, Blinken mengangkat masalah konflik Rusia-Ukraina, kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan terpisah.
Pemerintahan Biden telah menekankan perlunya mempertahankan dan menjaga jalur komunikasi terbuka antara kedua negara, tetapi juga baru-baru ini menyoroti implikasi jika Beijing mendukung Moskow dalam konflik Ukraina.
Sebagai mitra strategis Rusia, Cina telah tegas di pagar pada konflik Ukraina, mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia tetapi berhenti mendukung operasi militer Moskow yang sekarang di bulan kesembilan.
Blinken juga membahas dengan mitranya dari Tiongkok tentang perlunya mengelola hubungan Tiongkok-AS secara bertanggung jawab, menurut pernyataan itu.
Baca Juga : Armenia, Azerbaijan Setuju Tidak Gunakan Kekerasan Selesaikan Perselisihan Atas Wilayah Karabakh
Presiden Cina Xi Jinping mengatakan pada hari Rabu bahwa Cina bersedia bekerja dengan Amerika Serikat untuk menemukan cara untuk hidup berdampingan secara damai dan untuk kemakmuran bersama.
Panggilan antara diplomat itu datang di tengah laporan bahwa Biden telah menyatakan kesediaannya untuk mengadakan pembicaraan tatap muka pertamanya dengan Jinping di sela-sela KTT G20 bulan depan di Indonesia.