Kuala Lumpur, Purna Warta – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menampik tekanan Barat yang mengutuk Operasi Badai Al-Aqsa Hamas Palestina terhadap Israel.
Kepala negara Malaysia menegaskan kembali pada hari Senin bahwa Kuala Lumpur memelihara hubungan kerja sama dengan gerakan perlawanan Palestina, Hamas.
Baca Juga : Presiden Iran: Penolakan DK PBB atas Resolusi Gaza adalah Penindasan Ganda atas Palestina
Dalam pidatonya di parlemen, Anwar Ibrahim mengatakan para pejabat Barat telah menekan pemerintahannya untuk mengutuk Hamas namun pemerintahnya “tidak setuju” dengan “sikap” Barat.
“Saya katakan bahwa kami, secara kebijakan, memiliki hubungan dengan Hamas dari sebelumnya, dan ini akan terus berlanjut.” Jelasmya.
Ia menambahkan, “Oleh karena itu, kami tidak setuju dengan sikap mereka yang menekan, karena Hamas juga menang di Gaza dengan bebas melalui pemilu, dan warga Gaza memilih mereka untuk memimpin.”
Pekan lalu, Anwar mengecam negara-negara tertentu atas sikap sepihak mereka terhadap perang Israel di Gaza.
Baca Juga : Iran: Dunia Muslim Tidak Pernah Mentolerir Kejahatan Israel terhadap Anak-anak dan Perempuan Gaza
“Masyarakat internasional terus melakukan tindakan sepihak terhadap segala bentuk kekejaman dan penindasan terhadap rakyat Palestina. Penyitaan tanah dan harta benda milik rakyat Palestina dilakukan tanpa henti oleh Zionis,” ujarnya di X.
Malaysia, yang sekitar 60 persen penduduknya beragama Islam, merupakan pendukung vokal hak-hak Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad juga baru-baru ini mengecam negara-negara Barat dan media mereka atas kemunafikan mereka terhadap operasi Palestina melawan Israel baru-baru ini. Mahathir mengatakan narasi yang dijalankan oleh negara-negara Barat tertentu jauh dari kebenaran mengingat “tujuh dekade” kekejaman Israel terhadap Palestina.
Pesawat-pesawat tempur Israel terus membombardir Jalur Gaza yang terkepung sepenuhnya, sehingga wilayah tersebut menjadi puing-puing.
Baca Juga : Dukung Total Israel, AS Kirim Perangkat Tempur Canggih, Apa Saja?
Lebih dari 2.800 warga Palestina, termasuk lebih dari 1.000 anak-anak, telah tewas dalam pemboman Israel yang tiada henti sejak tanggal 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa sebagai tanggapan atas pelanggaran terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap hak-hak warga Palestina.
Sekitar 10.000 orang lainnya terluka sejauh ini. Pejabat pertahanan sipil Palestina mengatakan lebih dari 1.000 orang hilang di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara.
Penjajah telah memblokir pasokan air, listrik, bahan bakar dan obat-obatan ke wilayah Palestina. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB telah memperingatkan bahwa Gaza sedang menyaksikan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga : Utusan Tiongkok untuk PBB Kecam Veto AS terhadap Resolusi DK PBB
Laporan-laporan menunjukkan bahwa tidak ada perubahan dalam skema Israel untuk melancarkan serangan darat besar-besaran ke Gaza meskipun ada peringatan dari pemerintah dan para ahli bahwa tindakan tersebut dapat menyebabkan konflik menjadi tidak terkendali dan akan mengakibatkan lebih banyak kematian di kalangan warga Palestina.