Canberra, Purna Warta – Laporan terbaru Institut Kebijakan Strategis Australia, ASPI, memprediksi Iran, akan menjadi salah satu dari 10 negara superpower ilmu pengetahuan dan teknologi dunia di masa depan.
Sebagaimana dilaporkan PressTV pada Selasa (25/4) bahwa Lembaga Pelacak Teknologi Kritis (Critical Technolgy Tracker) milik ASPI, menilai Iran sebagai salah satu dari lima negara superpower dalam enam dari 44 teknologi yang dilacak, dan peringkat ke-9 dari keseluruhan yang memprediksi 10 kekuatan global teratas di masa depan.
Jumlah publikasi dan kutipan bersama dengan Indeks Hirsch, terkait pengujian pada mesin-mesin pesawat canggih termasuk hipersonik, menunjukkan Iran berada di peringkat ke-4, berdampingan dengan Cina dan Amerika Serikat, melampaui posisi Jepang, Italia dan Inggris.
Menurut ASPI, Iran juga termasuk empat negara unggul di bidang biogas, serta ilmu material cerdas dan sains-sains baru yang muncul di pasar, dan ini dapat mengubah masa depan industri.
Iran telah mempublikasikan dua persen dari seluruh total makalah dunia di bidang biologi sintetis yang membawa negara ini ke peringat 8 negara terunggul dunia di bidang ini.
Di atas kompetisi biasa antara Cina dan AS, kinerja Iran sangat kuat di bidang teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan. Iran juga menjadi sebuah kekuatan tak terduga dalam penelitian-penelitian akselator perangkat keras.
Selama bertahun-tahun Iran telah masuk ke jajaran negara-negara unggul produsen sains dunia. Meskipun demikian Critical Technolgy Tracker telah melangkah lebih jauh dari penelitian-peneitian sederhana, dan memusatkan perhatian pada standar kinerja kunci kemampuan sains dan teknologi, dan negara-negara yang memiliki keunggulan kompetitif sesuai standar ini diukur dalam 44 jenis teknologi.