Pyongyang, Purna Warta – Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan keinginannya untuk mengunjungi Pyongyang segera setelah ia bertemu dengan Menteri luar negeri Korea Utara Choe Son Hui minggu lalu. Lapor KCNA atau agen berita Korea Utara pada Minggu (21/01).
Baca Juga : Pejabat Rusia: Emoji Gay Harus Dilarang
Putin juga berterima kasih kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un atas kunjungan yang ia lakukan, kata KCNA menukil dari kantor resmi asisten kementerian luar negeri.
Ini akan menjadi kunjungan pertama pemimpin Rusia ke Korea Utara setelah lebih dari dua dekade.
Jubir Kremlin Dmitry Peskov pada hari minggu berkata bahwa Rusia berharap Putin mengunjungi Korea Utara melalui undangan Kim, ini akan terjadi yang jelas, akan tetapi belum ada tanggal yang disetujui.
KCNA dalam laporan berbahasa Korea pada hari minggu menyebutkan bahwa Putin berencana untuk segera berkunjung akan tetapi dalam laporan yang berbahasa Inggris dilaporkan bahwa Puting “ingin” melakukan kunjungan dalam waktu dekat.
Dalam kunjungan Choe, Rusia berterimakasih keapda Korea Utara atas dukungannya dan solidaritasnya dalam operasi militernya di Ukraina, kata KCNA.
Baca Juga : Jepang Telah Bergabung Klub Elite Pendaratan di Bulan
Moskow dan Pyongyang juga menunjukkan kekhawatiran yang serius terhadap aksi provokatif Amerika Serikat dan sekutunya terkait hak kedaulatan Korea Utara sembari menyetujui untuk bekerjasama dalam menangai situasi regional, kata laporan.
Kerjasama antara Pyongyang dan Moskow akan sejalan dengan semangat Piagam PBB dan undang-undang internasional lainnya. Tambah laporan tersebut.
Setelah mengambil jabatan dari Boris Yeltsin pada 1999 Putin mengunjungi Pyongyang pada Juli 2000 untuk melakukan pertemuan dengan Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un.
Presiden Rusia menerima undangan kim ketika mereka bertemu di Rusia dalam rangka pertemuan internasional pada September, kata Peskov sebelumnya.
Hubungan Kim dan Putin yang berkembang beberapa tahun terakhir ini mengkhawatirkan Washington dan sekutu-sekutunya yang menuding perdagangan senjata antara kedua negara adalah sebuah pelanggaran terhadap sejumlah resolusi keamanan PBB.
Baca Juga : Polisi Bentrok dengan Kelompok yang Memprotes Pembakaran Al-Quran di Belanda
Pengiriman rudal balistik dan senjata lainnya dari Pyongyang ke Rusia untuk digunakan dalam operasinya di Ukraina serta pengembangan rudal nuklir dan balistik yang terus berlanjut menuntut perhatiandan koordinasi kaata Jung Pak pejabat senior Amerika di Korea Utara dalam sebuah pertemuan dengan perwakilan nuklir dari Korea Selatan dan Jepang di Seoul hari Kamis (18/01).