Pyongyang, Purna Warta – Korea Utara dilaporkan kembali melakukan uji coba rudal lain, sebuah proyektil ke arah Laut Jepang.
Uji coba berlangsung pada Minggu pagi waktu setempat, demikian dilaporkan militer Korea Selatan dan Jepang. Rudal itu tampaknya ditembakkan dari provinsi Chagang Korea Utara, menurut Seoul.
Baca Juga : Berselisih Pendapat Soal Iran, 4 Pejabat Senior Mossad Mengundurkan Diri
Proyektil tersebut dilaporkan telah ditembakkan hingga sekitar 800 km, sebelum jatuh ke laut di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, seperti dilaporkan Kyodo, mengutip Kepala Sekretaris Kabinet negara itu Hirokazu Matsuno. Dia mengecam peluncuran itu sebagai pelanggaran sanksi PBB yang dijatuhkan pada Korea Utara.
Pyongyang telah melakukan uji coba beberapa rudal dari berbagai jenis tahun ini, dengan peluncuran hari Minggu (30/1) menjadi yang ketujuh untuk negara tertutup itu hanya dalam satu bulan.
Awal pekan ini, Korea Utara mengklaim telah melakukan uji coba peluncuran rudal taktis darat-ke-darat pada hari Kamis dan dua rudal jelajah jarak jauh pada hari Selasa.
Baca Juga : Protes Pembatasan COVID dan Vaksin Wajib Serentak Terjadi di Eropa
Uji coba terakhir mengundang kecaman dari Washington, yang menuduh negara itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Rudal jelajah tidak secara tegas dilarang di bawah resolusi tentang Korea Utara. Namun, Pyongyang dilarang meluncurkan rudal balistik.
Selain menembakkan rudal balistik jarak pendek dan rudal jelajah sebagai bagian dari kesibukan peluncurannya baru-baru ini, Korea Utara juga mengklaim telah melakukan uji coba rudal hipersonik pada 5 dan 11 Januari.
Meskipun meningkatkan aktivitas misilnya dalam beberapa pekan terakhir, negara itu masih terus mematuhi moratorium pengujian senjata nuklir dan rudal jarak jauh. Namun, pekan lalu, media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa otoritas tertinggi negara itu – politbiro – sedang mempertimbangkan kemungkinan “memulai kembali semua kegiatan yang ditangguhkan sementara” untuk melawan kebijakan AS yang “bermusuhan”.
Baca Juga : Bagaimana Israel Mengeksploitasi Pegasus?
Sejak pembicaraan denuklirisasi antara AS dan Korea Utara, yang diprakarsai oleh mantan Presiden AS Donald Trump, gagal dengan Washington menolak tuntutan Pyongyang untuk keringanan sanksi parsial, Korea Utara mengatakan tidak akan melanjutkan negosiasi sampai Washington meninggalkan kebijakannya saat ini.