Tehran, Purna Warta – “Skema pembentukan aliansi militer Amerika Serikat-Jepang-Korea Selatan jelas merupakan awal yang berbahaya bagi pembentukan ‘NATO versi Asia,’” kantor berita negara Korea Utara KCNA mengatakan dalam laporan Rabu (29/6) serta menuduh Washington sedang mengobarkan Perang Dingin baru.
Baca Juga : Teknologi Radar Kesuburan Awan Buatan Iran Untuk Pertama Kalinya di Asia Barat
“Amerika Serikat semakin bersikeras pada kerja sama militer dengan antek-anteknya dengan mengabaikan permintaan keamanan utama dan kekhawatiran negara-negara Asia-Pasifik,” kata laporan itu untuk menanggapi latihan perang gabungan baru-baru ini oleh pasukan Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, serta kehadiran para pemimpin dari Tokyo dan Seoul dalam pertemuan puncak tahunan aliansi militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat.
Militer Amerika Serikat melakukan latihan angkatan laut bersama di lepas pantai Okinawa, dengan partisipasi kapal induk AS dan kapal perusak Korea Selatan, serta latihan perang terpisah dengan Jepang, serta menerbangkan pesawat tempur di atas perairan di Semenanjung Korea.
Laporan KCNA datang hanya beberapa jam sebelum para pemimpin Jepang dan Korea Selatan akan mengambil bagian untuk pertama kalinya dalam pertemuan puncak tahunan aliansi Barat di ibukota Spanyol, Madrid sebagai pengamat. Pejabat tinggi dari Tokyo dan Seoul dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di KTT NATO untuk membahas Korea Utara serta menandai KTT trilateral pertama sejak 2017.
Pasukan militer ketiga negara selanjutnya akan bergabung untuk melakukan deteksi rudal gabungan dan manuver pelacakan – dijuluki Naga Pasifik – di dekat pulau Hawaii Amerika Serikat pada Agustus.
Baca Juga : Tingkatkan Umur Radiator Dengan Nanoteknologi
Perkembangan itu terjadi tak lama setelah Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuduh Amerika Serikat membentuk aliansi militer gaya NATO di Asia.
KCNA juga menerbitkan pada hari Rabu sebuah artikel oleh seorang peneliti di Masyarakat Internasional untuk Penelitian Politik Korea Utara, Kim Hyo-myung di mana dia menyalahkan NATO karena menyebabkan perang di Ukraina sambil bersikeras bahwa ada “tanda-tanda tidak menyenangkan, cepat atau lambat gelombang hitam di Atlantik Utara akan memecah ketenangan di Pasifik.”