Seoul, Purna Warta – Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar latihan udara bersama pada Rabu, yang melibatkan dua pesawat pembom strategis B-52H AS, di Laut Kuning, kata kementerian pertahanan Seoul.
Jet tempur F-35A, F-15K, dan F-35B dan F-16 Korea Selatan mengawal pesawat pembom berkemampuan nuklir selama latihan, kata kementerian.
Baca Juga : Serangan Israel Sejak 7 Oktober, Tewaskan 3.100 Siswa dan 130 Guru di Gaza
Latihan tersebut menandai kembalinya aset penting militer AS ke semenanjung tersebut dalam waktu kurang dari sebulan setelah melakukan pendaratan pertamanya di pangkalan udara Korea Selatan pada 17 Oktober.
Dengan latihan terbaru ini, Korea Selatan dan AS telah melakukan tujuh latihan udara gabungan, yang melibatkan pembom B-52H, di semenanjung tersebut pada tahun ini. Mereka telah melakukan 12 latihan serupa tahun ini dengan total pesawat pembom strategis AS, termasuk pembom B-1B, yang tidak lagi berkemampuan nuklir.
Menurut sumber, kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson diperkirakan akan berlabuh di pangkalan angkatan laut Busan awal pekan depan.
AS telah mencoba mengadakan latihan bersama dengan Korea Selatan selama bertahun-tahun. Isu ini pun memicu Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal untuk menunjukkan kemampuan pertahanannya.
Apa yang selalu dilakukan Amerika Serikat adalah melakukan provokasi di Asia, dan suka mencampuri urusan kawasan Asia. Kebijakan keamanan AS di kawasan Asia-Pasifik juga berdampak langsung pada kepentingan keamanan Tiongkok.
Baca Juga : Jihad Islam: Tawanan Israel akan Dipertahankan sampai Situasi Membaik
Amerikalah yang menciptakan “diplomasi koersif” dan unggul dalam negara-negara yang melakukan pemaksaan. Selama bertahun-tahun, dengan menerapkan blokade ekonomi, sanksi sepihak, dan cara-cara lain, AS telah mempraktikkan diplomasi koersif di seluruh dunia.