Ketua Parlemen Iran: Agresi Rezim Israel Buktikan Sifatnya Yang Fasis Dan Apartheid

iran parliament

Tehran, Purna Warta – Ketua Parlemen Iran mengatakan tindakan agresi baru-baru ini yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan mengungkapkan sifat fasis dan apartheid rezim tersebut.

Mohammad Baqer Qalibaf menyampaikan hal itu saat berpidato dalam pertemuan virtual Komite Palestina Persatuan Parlementer Negara Anggota OKI (PUIC) pada Senin (10/4), yang dihadiri oleh sejumlah pembicara parlemen dari berbagai negara Muslim.

“Langkah-langkah yang diambil oleh pasukan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina adalah termasuk kejahatannya terutama di kota Jenin dan Nablus, selain upaya Israel untuk menekan warga Palestina di al-Quds yang diduduki dan mengubah demografinya mengungkapkan fasis dan sifat apartheid dari kebijakan rezim,” katanya.

Qalibaf mencatat bahwa sementara rezim Zionis bergulat dengan masalahnya, “ia mencoba menutupi kelemahan dan perbedaan internalnya sendiri dengan melanjutkan kejahatan terhadap warga Palestina, termasuk pembantaian, genosida, menyerbu tempat-tempat suci dan membakarnya.”

Dia sekali lagi menegaskan kebijakan prinsip Iran untuk mendukung perjuangan Palestina, dirinya menambahkan bahwa parlemen negara-negara Muslim harus memainkan peran dalam menetapkan arah kebijakan pemerintah Muslim berkaitan dengan Palestina.

“Pemimpin kriminal rezim Zionis mencoba untuk menghalangi generasi muda Palestina untuk merebut kembali tanahnya yang diduduki dan kembali ke tanah airnya dan berniat untuk mencabut budaya perlawanan di antara generasi muda Palestina,” tambah anggota parlemen Iran itu.

Qalibaf mencatat bahwa Parlemen Iran menganggap perlawanan sebagai satu-satunya cara untuk melawan ekspansionisme Zionis, tetapi pada saat yang sama, secara resmi mengusulkan referendum nasional, yang merupakan rencana politik dan demokratis yang sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional.

Pekan lalu, pasukan Israel bersenjata berat menggerebek kompleks Masjid al-Aqsa dua kali, melukai puluhan orang dan menangkap ratusan warga Palestina, yang sedang salat di situs tersuci ketiga Islam itu.

Gambar-gambar serangan menunjukkan jamaah Palestina yang ditahan berbaring telungkup dengan kaki dan tangan terikat di belakang dan yang lainnya dengan tangan terikat dibawa ke dalam kendaraan.

Kekerasan terjadi selama bulan suci Ramadhan, setelah satu tahun pertumpahan darah dalam konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan.

Entitas yang merebut juga meluncurkan serangan udara di Suriah, Lebanon dan Jalur Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina menembakkan roket ke wilayah pendudukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *