Kabul, Purna Warta – Sebuah kereta bantuan khusus yang membawa 750 ton bahan darurat dari Turki ke Afghanistan telah mencapai tujuannya di provinsi barat laut Herat.
Bantuan itu sampai pada hari Senin (7/2) dalam sebuah upacara oleh Duta Besar Turki Cihad Erginay dan pejabat pemerintah Afghanistan, menurut Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA).
Baca Juga : Larangan Hijab di Sekolah Picu Protes Keras Muslim India
Bantuan itu akan didistribusikan di 34 provinsi Afghanistan, kata badan negara itu di Twitter.
Kereta meninggalkan ibu kota Turki, Ankara akhir bulan lalu dan melintasi 4.168 kilometer (3.590 mil) melalui Iran dan Turkmenistan untuk mencapai Afghanistan.
Setidaknya 11 kelompok kemanusiaan dari Turkiye, di bawah payung Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) yang dikelola negara, memasok bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.
Kelaparan Akut
Sekitar 12,9 juta anak di Afghanistan membutuhkan bantuan karena kondisi cuaca ekstrem, menurut Menteri Dalam Negeri Turkiye Suleyman Soylu.
Baca Juga : Rusia : Tawaran Prancis Dapat Mengakhiri Kebuntuan dengan Ukraina
Kepala Bulan Sabit Merah Turki Kerem Kinik juga mengunjungi Afghanistan pekan lalu dan mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk membahas distribusi bantuan kemanusiaan di antara warga Afghanistan.
Penjabat menteri luar negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi meminta Ankara untuk membantunya menumbuhkan perdagangan internasionalnya, sehingga tidak terlalu bergantung pada bantuan asing, saat bertemu dengan Bulan Sabit Merah Turki.
Kelompok-kelompok bantuan menggambarkan penderitaan Afghanistan sebagai salah satu krisis kemanusiaan yang paling cepat berkembang di dunia.
Menurut PBB, separuh populasi sekarang menghadapi kelaparan akut, lebih dari 9 juta orang kehilangan tempat tinggal dan jutaan anak putus sekolah.
Baca Juga : Pemilu Filipina Mendekat, Putra Mantan Diktator Dilaporkan Menjadi Favorit
Sebelumnya, PBB dan mitranya meluncurkan seruan pendanaan senilai $4,4 miliar untuk mencegah bencana kemanusiaan di Afghanistan pada 2022.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga telah memperingatkan bahwa jutaan warga Afghanistan berada di ambang kematian, mendesak masyarakat internasional untuk melepaskan aset beku Afghanistan dan memulai kembali sistem perbankannya.