Kepala IRGC: Musuh Larikan Diri Karena Malu

Kepala IRGC: Musuh Larikan Diri Karena Malu

Tehran, Purna Warta Komandan utama Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan musuh tidak akan lagi memiliki tempat di wilayah tersebut karena mereka melarikan diri “dalam penghinaan” karena pengorbanan yang dilakukan oleh para martir.

Mayor Jenderal Hussein Salami membuat pernyataan tersebut pada hari Kamis (1/6) dalam pidatonya di kongres nasional untuk memperingati 2.000 martir di kota Sabzevar, Iran timur laut.

Baca Juga : Iran: SCO-BRICS Dapat Bantu Bangun Tatanan Dunia Baru

Dia mengatakan musuh menghancurkan kota-kota Muslim di Irak dan Suriah dengan menuangkan bom pada orang tak bersalah dan mengubur anak-anak di bawah reruntuhan.

Namun, tambahnya, para syuhada menggagalkan rencana jahat yang dibuat oleh musuh untuk menargetkan keyakinan pemuda melalui pemberian sanksi pada negara-negara Muslim dan memberikan tekanan politik melalui mobilisasi media mereka.

“Hari ini, tanah ini bersinar di dunia dan tidak ada kekuatan yang dapat melawan kami, berkat darah para martir, yang membawakan kami kedamaian,” tegas Jenderal Salami.

“Kami telah menghancurkan tulang musuh di semua pertempuran. Seperti yang Anda lihat, mereka melarikan diri dari wilayah itu dengan rasa malu dan mulai sekarang, mereka tidak akan memiliki kamar di wilayah ini.”

Panglima IRGC juga mencatat bahwa Republik Islam sepenuhnya mengetahui musuh-musuh bangsa Iran dan akrab dengan kebijakan dan metode mereka.

Baca Juga : Presiden Kuba: Saatnya Akhiri Hegemoni Dolar AS

“Kami tahu apa yang diinginkan musuh serta kedalaman niat mereka. Mereka ingin menghilangkan cahaya ilahi…, tetapi mereka salah besar karena semua konspirasi mereka pasti akan gagal,” katanya.

Kelompok teroris Daesh Takfiri muncul ketika Washington kehabisan alasan untuk memperluas campur tangannya di Asia Barat atau memperbesar skalanya.

Dipimpin oleh ikon anti-teror Iran Jenderal Qassem Soleimani, penasihat militer Iran bergegas membantu Irak dan Suriah dalam menghadapi Daesh pada tahun 2014.

Mereka membantu angkatan bersenjata Irak dan Suriah membalikkan keuntungan Daesh dan akhirnya membebaskan kabupaten mereka dari cengkeraman pakaian teror yang disponsori AS sekitar tiga tahun kemudian.

Baca Juga : Israel Perkenalkan RUU Untuk Perketat Kontrol Atas Sekolah-sekolah Palestina

Sebagai buntut dari kemenangan tersebut, AS terpaksa menarik sebagian besar pasukan pendudukannya dari wilayah tersebut karena komplotannya terhadap negara-negara Muslim mendapat pukulan telak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *