Shanghai, Purna Warta – Pemerintah AS telah memerintahkan semua staf konsuler non-darurat untuk meninggalkan Shanghai, sebuah kota yang saat ini berada di bawah penguncian ketat untuk menahan lonjakan Covid-19.
Departemen Luar Negeri mengatakan perintah yang diumumkan pada Senin malam (11/4) adalah upgrade dari himbauan kepulangan resmi yang diterbitkan pada pekan lalu yang sebelumnya masih berstatus sukarela.
Baca Juga : Gerombolan Bersenjata Serbu Utara Nigeria, Puluhan Orang Tewas
Perintah itu mencakup pegawai pemerintah AS non-darurat di konsulat di Shanghai dan anggota keluarga mereka.
“Perubahan instruksi tersebut mencerminkan penilaian bahwa yang terbaik adalah pengurangan karyawan beserta keluarga mereka dan mengurangi aktivitas dan agenda,” kata pengumuman itu.
Departemen Luar Negeri juga mengeluarkan serangkaian nasihat bagi orang Amerika di Shanghai untuk memiliki persediaan uang, obat-obatan, makanan, dan kebutuhan lainnya yang cukup, khususnya dalam hal pembatasan atau karantina tiba-tiba.
Pihak berwenang Shanghai juga mengatakan mereka telah mengamankan pasokan harian untuk penduduk, menyusul keluhan tentang pengiriman makanan dan kebutuhan lainnya yang tidak tersedia atau tidak memadai.
Baca Juga : Langgar Pembatasan COVID-19, PM Inggris Boris Johnson Didenda
Tanggapan Tiongkok
Banyak penduduk di kota berpopulasi 26 juta telah dikurung di rumah mereka hingga tiga minggu karena China mempertahankan strategi “nol-Covid” dalam menangani wabah dengan isolasi ketat dan pengujian massal.
Tetapi orang-orang yang hidup di bawah pembatasan telah menggambarkan situasi yang semakin putus asa, dengan keluarga tidak dapat meninggalkan rumah mereka atau mendapatkan makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Laporan terkait mereka yang diketahui positif terkena virus COVID-19 juga menyebutkan bahwa mereka telah dipaksa ke pusat karantina massal di mana kondisinya kadang-kadang ramai dan tidak sehat.
Baca Juga : Ledakan Mematikan Landa Lebanon Selatan, Pencarian Petunjuk Sedang Berlangsung
Beijing menanggapi himbauan keberangkatan secara sukarela minggu lalu dengan penuh kemarahan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan China sangat tidak puas dan dengan tegas menentang tuduhan tak berdasar pihak AS terhadap respons epidemi China.”
Shanghai mengatakan akan secara bertahap mencabut beberapa pembatasan pada lingkungan di mana tidak ada infeksi baru yang dilaporkan selama dua minggu terakhir.
Warga akan dapat melakukan perjalanan di sekitar distrik mereka tetapi tidak melakukan pertemuan dalam kelompok. Lainnya akan dibatasi untuk lingkungan terdekat mereka.
Baca Juga : Korban Tewas Akibat Badai Tropis Filipina Melonjak