Kampus-kampus Filipina Bergabung dengan Seruan Global untuk Boikot Israel

Manila, Purna Warta – Mahasiswa di kampus-kampus Filipina telah bergabung dengan gerakan mahasiswa pro-Palestina internasional, yang mengadvokasi pemboikotan Israel dan diakhirinya genosida di Gaza.

Baca juga: Pasukan Israel Melakukan Penggerebekan Besar-besaran di Tepi Barat

Sebuah laporan media pada hari Senin menunjukkan sebuah video pertemuan kampus di Filipina, para mahasiswa menyerukan boikot budaya dan akademis terhadap Israel dan para pendukungnya, serta diakhirinya genosida di Gaza dan pendudukan ilegal atas tanah Palestina.

Para pemimpin dan aktivis mahasiswa pro-Palestina telah mengintensifkan upaya mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan yang sedang berlangsung oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina, khususnya wanita dan anak-anak, di Jalur Gaza yang terkepung.

Penyelenggara mahasiswa telah mendesak unjuk rasa solidaritas dengan warga Palestina, menarik perhatian pada gerakan perlawanan yang sedang berlangsung di Palestina.

Dengan membandingkan perjuangan Palestina dengan sejarah pendudukan dan kolonialisme Filipina, mereka ingin melibatkan lebih banyak orang dan menginspirasi aksi kolektif dalam komunitas mereka.

Raphael Jourvy Gavino, seorang mahasiswa organisator dari Universitas Politeknik Filipina (PUP), mengatakan kepada media bahwa ia yakin konflik Israel-Palestina berakar pada imperialisme AS.

“Pemuda dan mahasiswa Filipina menyadari bahwa perjuangan (Palestina) melawan kolonialisme pemukim mirip dengan sejarah kolonial di Filipina, dan bahwa kami melihat perjuangan bersama dengan Palestina saat ini, yaitu imperialisme AS,” kata Gavino.

“Ribuan mahasiswa PUP berpartisipasi secara virtual dan menyuarakan dukungan mereka untuk Palestina dalam perjuangan mereka melawan genosida dan Apartheid Israel, dan menyerukan keadilan,” tambahnya.

“Menunjukkan solidaritas dan dukungan untuk Palestina penting sebagai mahasiswa dan terutama sebagai orang Filipina karena kita tidak bisa hanya berdiam diri sementara ribuan mahasiswa, anak-anak, dan wanita dibantai tepat di depan mata kita.”

Baca juga: Kebakaran Hutan Park Menjadi Kebakaran Hutan Terbesar Keenam di California

Selama hampir 10 bulan, masyarakat global telah menyaksikan para pelajar di seluruh dunia memprotes pembantaian brutal warga Palestina yang tak berdaya yang terjebak di Gaza, terputus dari dunia tanpa air bersih, makanan, dan obat-obatan.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 39.300 warga Palestina di Gaza, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang terkepung tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *