Naypidaw, Purna Warta – Kebakaran telah menghancurkan 2.000 kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh tenggara, membuat sekitar 12.000 orang kehilangan tempat tinggal, kata otoritas setempat pada Minggu (5/3).
Kebakaran terjadi sekitar pukul 14:45 waktu lokal di kamp nomor 11 di Kutupalong, salah satu pemukiman pengungsi terbesar di dunia. Kebakaran dengan cepat merambat dan menghanguskan kamp pengungsi yang berbahan bambu dam terpal plastik.
Baca Juga : Bashar Assad akan Segera Berkunjung ke Rusia
“Sekitar 2.000 tempat penampungan telah terbakar, menyisakan sekitar 12.000 pengungsi Rohingya Myanmar terlantar tanpa atap,” katanya.
Setidaknya 35 masjid dan 21 pusat pembelajaran untuk para pengungsi juga hancur, meskipun tidak ada laporan tentang cedera atau kematian, tambahnya.
“Tenda saya hancur, Toko saya juga terbakar,” kata Mamun Johar, seorang pria Rohingya yang berusia 30 tahun. “Api mengambil semuanya dariku, segalanya.”
Investigasi Dilakukan
Kobaran api dapat berhasil dikendalikan dalam waktu kurang dari tiga jam. Tidak jelas bagaimana kobaran api itu dimulai.
Pihak berwenang telah memerintahkan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden itu.
Kebakaran adalah hal biasa di kamp-kamp di mana hampir satu juta pengungsi Rohingya hidup dalam kondisi yang kurang higienis.
Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari tindakan keras militer di negara bagian Rakhine Myanmar pada tahun 2017 dan mengungsi ke Bangladesh.
Baca Juga : Para Teroris Curi Bantuan untuk Korban Gempa Suriah
Laporan Kementerian Pertahanan Bangladesh bulan lalu mengatakan bahwa antara Januari 2021 dan Desember 2022, ada 222 insiden kebakaran di kamp-kamp Rohingya, termasuk 60 kasus pembakaran yang disengaja.
Pada bulan Maret 2021, dalam kebakaran terburuk di kamp-kamp Rohingya, setidaknya 15 orang tewas dan sekitar 50.000 terlantar setelah kebakaran menghanguskan seluruh blok dalam pemukiman.