Purna Warta – Juragan real estate Vietnam terancam vonis hukuman mati dalam kasus korupsi yang menjeratnya. Kasus ini dianggap sebagai yang terbesar dalam sejarah negara-negara Asia Tenggara, kata media lokal.
Baca Juta : Iran Tolak Pesan-pesan Nowruz yang Hipokrit dari Para Pemimpin AS
Berdasarkan dokumen pengadilan yang dikutip oleh koran Vietnam+, Truong My Lan diduga menggelapkan dana sebesar 304 triliun Dong Vietnam atau setara 12,5 miliar dolar dari. Ketua perusahaan real estate VTP Group ini diduga menggelapkan dana tersebut dari SCB atau bank komersil Saigon.
Lan dituduh mengendalikan bank SCB melalui ribuan perusahaan hntu antara tahun 2012 dan 2022. Selain dana yang ia gelapkan, dampak kerugian yang ia timbulkan cukup besar senilai 7,8 miliar dolar. Kerugian tambahan ini didapatkan dari keuntungan yang dihasilkan dari pinjaman-pinjaman bank yang ia ambil. Atas dasar itu, total kerugian akibat kejahatan yang Lan lakukan berjumlah 498 dong Vietnam atau 20 miliar dolar. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 4 persen PDB Vietnam.
Juragan real estate ini ditangkap ketika investigasi dimluai pada Oktober 2022. Sidangnya dijadwalkan akan terus berlanjut hingga bulan April mendatang. Jaksa menuntut hukuman mati atas kasus penggelapan dana, 20 tahun penjara atas kasus penyuapan dan 20 tahun penjara atas kasus pelanggaran regulasi finansial negara.
Baca Juta : WHO Catat Lebih dari 400 Serangan terhadap Fasilitas Kesehatan di Gaza
“Truong My Lan selama sidang tidak mengakui kejahatannya, keras kepala, menyalahkan rekan-rekannya dan tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali”, kata Vietnam+.