IRGC: Menjaga Kepentingan Nasional Iran Adalah Strategi Yang Jelas

IRGC: Menjaga Kepentingan Nasional Iran Adalah Strategi Yang Jelas

Tehran, Purna Warta Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan melindungi kepentingan nasional negara dan memenuhi kebutuhan rakyat adalah strategi yang jelas.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, IRGC mengatakan partisipasi jutaan orang yang “antusias dan mengagumkan” dalam aksi unjuk rasa sekali lagi menantang kesalahan perhitungan musuh mengenai Iran.

Baca Juga : Militer AS Bertujuan untuk Lanjutkan Program Rahasia yang Ditetapkan di Ukraina

Pihaknya mengatakan bahwa melindungi “kepentingan nasional negara dan menanggapi kebutuhan rakyat Iran dan pemerintah adalah strategi yang pasti dan tak terhindarkan dari institusi revolusioner dan populer ini.”

Ia menambahkan bahwa musuh delusi menghadapi “kejutan strategis” dan kekalahan yang memalukan setelah kehadiran rakyat Iran yang gemilang dalam aksi unjuk rasa, terutama mengingat upaya musuh untuk memprovokasi keputusasaan dan mencegah orang Iran menghadiri pawai.

Pasukan IRGC sepenuhnya menyadari konspirasi rahasia dan terbuka musuh yang bertujuan membuat negara fokus pada masalah kecil dan menghindari masalah rakyat, katanya.

Pernyataan itu, bagaimanapun, menyatakan kekalahan strategi musuh dalam hal ini, memuji pemahaman, rasionalitas dan kebijaksanaan bangsa dan bersumpah untuk melanjutkan upaya melayani mereka di berbagai bidang.

Demonstrasi massal pada tanggal 22 Bahman dalam Kalender Iran, yang jatuh pada tanggal 11 Februari, diadakan setiap tahun dengan semangat patriotik di Republik Islam Iran.

Bangsa Iran menggulingkan rezim lalim Pahlavi, yang didukung penuh oleh Amerika Serikat, pada musim dingin 1979. Perjuangan melawan rezim Shah mencapai hasil penuh pada 11 Februari tahun itu.

Baca Juga : Russia Today: Rusia Akan Ganti Turbin Siemens dengan Buatan Iran

Pada Desember 1978, jutaan orang Iran turun ke jalan secara teratur untuk memprotes kebijakan Shah, Mohammad Reza Pahlavi.

Sepuluh hari sebelum kemenangan Revolusi Islam, Imam Khomeini kembali ke Iran dari pengasingan dan diterima oleh jutaan orang beberapa minggu setelah kepergian Shah pada pertengahan Januari 1979.

Runtuhnya rezim Pahlavi menjadi pasti pada 11 Februari ketika militer melepaskan kesetiaannya kepada Shah dan bergabung dengan revolusi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *