Tehran, Purna Warta – Tehran meragukan keseriusan pemerintah Belgia dalam memerangi terorisme setelah pemimpin kelompok teroris Organisasi Mujahedin Khalq (MKO) diberi platform untuk menyampaikan pidato anti-Iran di negara Eropa Barat tersebut.
Baca Juga : Demensia Yang Diderita Biden Timbulkan Risiko Keamanan Nasional
“Mengingat kejahatan serius dan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok teroris MKO terhadap rakyat Iran dan sifat curang mereka, yang diakui oleh lembaga-lembaga seperti Parlemen Eropa, bagaimana pemerintah Belgia, yang mengaku memerangi teror, dapat memberikan penghormatan kepada pemimpin sekte tersebut di negaranya?” Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani menulis dalam sebuah postingan yang diterbitkan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada hari Jumat (15/9).
Postingan tersebut muncul pada hari yang sama ketika pemimpin MKO Maryam Rajavi berpidato di depan sekelompok demonstran di ibu kota Belgia, Brussel, pada kesempatan terjadinya kerusuhan yang didukung oleh pihak asing di Iran yang pecah pada September lalu, ketika wanita berusia 22 tahun Mahsa Amini meninggal di sebuah rumah sakit di ibu kota Tehran, tiga hari setelah dia pingsan di kantor polisi.
MKO telah melakukan banyak serangan teroris terhadap warga sipil dan pejabat pemerintah Iran sejak kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979. Dari hampir 17.000 warga Iran yang tewas dalam serangan teroris selama empat dekade terakhir, sekitar 12.000 telah menjadi korban tindakan teror MKO.
Baca Juga : Kelompok Separatis Setuju Lucuti Senjatanya dan Menjauh dari Perbatasan Iran
Uni Eropa, Kanada, Amerika Serikat dan Jepang sebelumnya telah memasukkan MKO sebagai “organisasi teroris”.
Pada tahun 2012, kelompok ini dikeluarkan dari daftar organisasi teroris AS. Uni Eropa pun mengikuti jejaknya dengan menghapus kelompok tersebut dari daftar organisasi teroris.