Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian telah meminta Tiongkok untuk campur tangan guna mengakhiri pembantaian yang sedang berlangsung di Jalur Gaza di mana Israel terus-menerus melakukan serangan terhadap penduduk sipil yang tinggal di wilayah kantong tersebut.
Baca Juga : Hamas Bantah Laporan Gencatan Senjata di Gaza
Dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada hari Minggu (16/10), Amir-Abdollahian mengatakan PBB perlu memikul tanggung jawabnya sehubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional di tengah konflik yang sedang berlangsung di Palestina.
Namun, dia meminta Tiongkok menggunakan kapasitas diplomatiknya untuk menghentikan rezim Israel menyerang warga sipil di Gaza, kata kantor berita resmi IRNA. Menteri luar negeri menggambarkan hukuman kolektif yang dijatuhkan oleh Israel terhadap warga Palestina di Gaza sebagai “tidak dapat diterima” sambil menegaskan kembali perlunya membangun koridor kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan kepada orang-orang di daerah kantong tersebut.
Ia memperingatkan bahwa tidak ada jaminan bahwa konflik di Gaza tidak akan lepas kendali jika serangan kriminal terhadap warga sipil di Gaza tidak berhenti.
Percakapan telepon antara Amir-Abdollahian dan Wang terjadi tepat setelah diplomat top Iran kembali dari tur ke Irak, Suriah, Lebanon, dan Qatar. Amir-Abdollahian mengatakan setelah bertemu dengan para pemimpin kelompok perlawanan anti-Israel selama tur regionalnya bahwa konflik di Gaza akan menyebar ke wilayah dan negara lain jika Israel tidak menghentikan agresinya terhadap Palestina.
Lebih dari 2.450 orang tewas dalam sembilan hari serangan udara dan penembakan Israel terhadap Gaza, sebuah daerah kantong yang terkepung di Laut Mediterania yang merupakan rumah bagi sekitar 2,3 juta orang.
Baca Juga : Sekjen PBB Ingatkan Semakin Memburuknya Krisis di Gaza
Serangan tersebut, yang telah menyebabkan hampir 10.000 orang terluka, dimulai pekan lalu setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas, yang berbasis di Gaza, melancarkan serangan multi-cabang di wilayah pendudukan untuk membalas serangan Israel terhadap warga Palestina.