Tehran, Purna Warta – Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO) mengatakan penerbangan antara Iran dan Arab Saudi akan dilanjutkan setelah penerbitan izin resmi.
Jafar Yazarlou, juru bicara CAO, membuat pengumuman pada hari Selasa (14/3) dan mengatakan dimulainya kembali penerbangan penumpang antara Iran dan Arab Saudi bergantung pada otorisasi resmi dari otoritas penerbangan.
Baca Juga : Di Ajang Olahraga, Indonesia Pernah lho Menolak Israel; Ini Buktinya
“Setelah mempelajari masalah ini, izin yang diperlukan dan resmi untuk penerbangan ini akan dikeluarkan dan penerbangan akan dilakukan antara kedua negara,” kata Yazarlou dalam wawancara dengan kantor berita lokal.
Ditambahkan bahwa salah satu item dari perjanjian Iran-Saudi baru-baru ini adalah fasilitasi penerbangan untuk ziarah ke kota suci Masyhad di Iran.
Setelah beberapa hari negosiasi intensif yang diselenggarakan oleh Cina, Iran dan Arab Saudi akhirnya mencapai kesepakatan pada hari Jumat untuk memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan dan misi dalam waktu dua bulan.
Menurut pernyataan bersama, Iran dan Arab Saudi menyoroti perlunya menghormati kedaulatan nasional satu sama lain dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain.
Iran, Arab Saudi dan Cina menyatakan tekad kuat mereka untuk melakukan upaya terbaik mereka untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan regional dan internasional, tegasnya.
Baca Juga : Haaretz: Nasrallah Tidak Salah Bahwa Perpecahan Internal Akan Meruntuhkan Israel
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Januari 2016 setelah pengunjuk rasa Iran, yang marah atas eksekusi ulama terkemuka Syiah Sheikh Nimr Baqir al-Nimr oleh pemerintah Saudi, kemudian menyerbu kedutaannya di Tehran.
Kedua belah pihak telah mengadakan lima putaran perundingan di ibu kota Irak, Baghdad sejak April 2021.