Tehran, Purna Warta – Iran mengatakan kejahatan Israel terhadap warga Palestina melanggar semua norma hukum internasional, pihaknya menyerukan tindakan global yang mendesak untuk menghentikan tindakan kriminal rezim tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian membuat komentar pada hari Selasa (11/4) dalam sebuah pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Kepala Organisasi Kerjasama Islam dan menteri luar negeri negara-negara Islam.
Diplomat Iran mengecam tindakan kriminal rezim Zionis terhadap bangsa Palestina, termasuk pembunuhan, penangkapan orang dan penghancuran properti mereka dan menambahkan bahwa Tehran menganggap mereka bertentangan dengan prinsip dan standar hukum internasional dan hak asasi manusia, dirinya menekankan bahwa Iran mengutuk tindakan kekerasan dan biadab rezim Israel terhadap bangsa Palestina dan merampas hak bawaan mereka, termasuk hak untuk hidup, hak untuk menentukan nasib sendiri, hak untuk mencari nafkah dan hak untuk bekerja.”
Dia mencatat bahwa ini “adalah contoh nyata pelanggaran berat hak asasi manusia dan merupakan kebijakan rasis.”
Amir-Abdullahian mengecam kebisuan dan kelambanan komunitas internasional terkait pelanggaran Israel terhadap hak-hak warga Palestina.
Dia menyerukan tindakan segera terhadap pelanggaran semacam itu dan diakhirinya kejahatan sehari-hari Israel terhadap warga Palestina.
Diplomat tertinggi menekankan perlunya tindakan segera dan efektif oleh komunitas internasional dan pemerintah Islam untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas, untuk menghentikan kejahatan harian Zionis dan juga untuk segera membahas situasi saat ini di Palestina di PBB, Organisasi Kerjasama Islam dan lembaga internasional lainnya yang bertanggung jawab.
Menteri luar negeri menyerukan kembalinya pengungsi Palestina dan penentuan sistem politik masa depan Palestina melalui referendum. Pernyataan itu dibuat menjelang Hari Quds Internasional pada hari Jumat.
Hari Quds Internasional ditetapkan oleh Imam Khomeini, mendiang pendiri Republik Islam. Itu diperingati setiap tahun di seluruh dunia pada hari Jumat terakhir bulan puasa Ramadhan. Tahun ini, acara tersebut jatuh pada 14 April.
Pekan lalu, pasukan Israel bersenjata berat menggerebek Masjid al-Aqsa dua kali, melukai puluhan orang dan menangkap ratusan warga Palestina, yang sedang salat di situs tersuci ketiga Islam itu.
Gambar-gambar serangan menunjukkan jamaah Palestina yang ditahan berbaring telungkup dengan kaki dan tangan terikat di belakang dan yang lainnya dengan tangan terikat dibawa ke dalam kendaraan.
Kekerasan yang terjadi selama bulan suci Ramadhan diikuti oleh serangan udara Israel di Suriah, Lebanon dan Jalur Gaza di tengah tembakan roket oleh kelompok perlawanan Palestina ke wilayah pendudukan.