Kazan, Purna Warta – Presiden Iran dan Tiongkok menyuarakan keprihatinan tentang krisis terkini di Asia Barat, dengan keduanya menggambarkan pembentukan gencatan senjata segera sebagai kunci untuk mengurangi ketegangan regional.
Dalam pertemuan di sela-sela KTT BRICS di kota Kazan, Rusia, pada hari Rabu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan hubungan antara Teheran dan Beijing serta perkembangan regional.
Menyambut Tiongkok sebagai teman dan mitra dagang utama Iran, Pezeshkian menyatakan keyakinannya bahwa kerja sama timbal balik dapat membantu melawan totalitarianisme negara-negara Barat.
Presiden Iran mengecam dukungan tanpa syarat dari AS dan sejumlah pemerintah Barat untuk rezim Zionis sebagai ancaman utama bagi perdamaian regional, dengan mengatakan Israel telah melewati semua garis merah dan telah membuktikan bahwa mereka tidak menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan atau hukum apa pun dengan membantai orang-orang dan warga sipil yang tidak bersalah.
Iran tidak menginginkan bentrokan dan percaya bahwa perang tidak akan menguntungkan siapa pun, Pezeshkian menambahkan, tetapi memperingatkan bahwa setiap tindakan agresi akan memicu respons tegas dan keras dari Iran.
Sementara itu, Presiden Xi menyuarakan kesiapan Tiongkok untuk meningkatkan hubungan dengan Iran, dengan menekankan perlunya memperkuat rasa saling percaya.
Memuji interaksi konstruktif antara kedua negara di tingkat regional dan internasional, presiden Tiongkok mengatakan kedua negara dapat bekerja sama dengan baik di berbagai bidang.
Menunjuk pada situasi yang mengkhawatirkan di kawasan itu, ia menggambarkan pembentukan gencatan senjata segera sebagai kunci untuk meredakan ketegangan.
Tiongkok percaya bahwa Iran membuat pengaturan yang tepat untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, Presiden Xi menambahkan, sambil menyerukan upaya untuk mencegah memburuknya bentrokan.