Iran dan Malaysia Sepakati Menentang Gerakan Anti Islam

Iran dan Malaysia Sepakati Menentang Gerakan Anti Islam

Tehran, Purna Warta Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian pada hari Senin menjamu mitranya dari Malaysia Zambry bin Abdul Kadir di Teheran menyepakati untuk menentang gerakan anti Islam.

Perjalanan itu merupakan kunjungan pertama Zambry ke Iran sejak menjabat pada Desember 2022. Ia didampingi rombongan pengusaha dan ekonom.

Baca Juga : Irak Targetkan Lima Juta Peziarah Asing untuk Arbain

Ini adalah kedua kalinya kedua diplomat itu bertemu karena sempat bertegur sapa di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri negara-negara Gerakan Non Blok di Baku pada awal Juli lalu.

Dalam pertemuan hari Senin, kedua belah pihak menekankan perluasan hubungan di berbagai bidang serta implementasi dari kesepakatan yang telah ditandatangani sebelumnya. Mereka juga bertukar pikiran tentang perang di Ukraina, perkembangan di Afghanistan, situasi di Suriah dan masalah Palestina.

Dalam konferensi pers bersama, Amir Abdollahian mengatakan Iran dan Malaysia telah membuat kesepakatan baru tentang pertukaran tahanan.

Dia juga memperingatkan Swedia dan Denmark untuk menghentikan gerakan anti-Islam mereka untuk mencegah penyebaran terorisme dan ekstremisme. Dia menggarisbawahi bahwa negara-negara Islam saat ini sedang menyelidiki kemungkinan boikot produk Denmark dan Swedia.

Baca Juga : Arab Saudi Menantikan Fase Baru Dalam Hubungan dengan Iran

Diplomat Iran mengakhiri pembicaraannya dengan mengundang Perdana Menteri Malaysia Anwar bin Ibrahim untuk mengunjungi Iran. Presiden Iran Ebrahim Raisi menerima undangan serupa sebagai balasannya.

Dalam pertemuan mereka bulan lalu, kedua menteri luar negeri membahas hubungan bilateral serta isu-isu regional dan dunia Muslim. Mereka berdua menyatakan penekanan negaranya pada hubungan Iran-Malaysia dan menyatakan harapan agar kedua negara dapat mulai memanfaatkan potensi satu sama lain di berbagai bidang.

Amir Abdollahian juga memuji Kuala Lumpur atas dukungannya terhadap Palestina dan memuji posisi negara tersebut terhadap penodaan Alquran baru-baru ini di Barat.

Pada hari Senin, menteri luar negeri Malaysia juga bertemu dengan Issa Zarepour, Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran.

Baca Juga : Perluas Pengaruh BRICS, Para Pemimpin Dunia Berkumpul di Afrika Selatan

Kepala diplomat dari Malaysia juga bertemu dengan kepala Komisi Kerjasama Ekonomi Bersama Iran-Malaysia. Kedua pejabat tersebut mengoordinasikan pertemuan kesembilan Komisi Bersama yang akan segera diadakan di Teheran. Mereka juga membahas kerja sama ekonomi dan kerja sama yang akan datang. Pertemuan terakhir komisi diadakan pada tahun 2017.

Kementerian luar negeri Malaysia menyebut perjalanan itu sebagai “tanda komitmen Malaysia untuk memperkuat hubungan dengan semua negara termasuk Iran”.

Iran adalah mitra ekonomi terbesar kedelapan Malaysia dengan volume perdagangan kedua negara mencapai 0,83 miliar dolar tahun lalu, meningkat 40% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga : Editorial Surat Kabar Iran: Israel Berada dalam Mimpi Buruk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *