Teheran, Purna Warta – Presiden Iran dan Perdana Menteri Malaysia mengecam kebijakan yang diambil oleh AS dan beberapa negara Barat lainnya sebagai alasan atas kejahatan Israel yang tak henti-hentinya terhadap rakyat Gaza.
Baca juga: Lebih dari 400 Organisasi Kemanusiaan Serukan Perlindungan Warga Sipil di Tengah Agresi Israel
Dalam percakapan telepon pada hari Senin, Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membahas situasi di Jalur Gaza, tempat lebih dari 40.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak Oktober 2023.
Kedua kepala negara tersebut menyesalkan kebijakan dan tindakan yang diambil oleh AS dan sejumlah negara Barat lainnya terkait krisis Gaza.
Mereka juga menekankan bahwa dukungan media dan persenjataan Barat terhadap rezim Zionis bertentangan dengan klaim bahwa mereka mendukung hak asasi manusia dan mendorong gencatan senjata di Gaza, dengan menyatakan bahwa kebijakan tersebut telah mendorong Israel untuk terus melakukan kejahatan terhadap rakyat Gaza yang tak berdaya.
Pezeshkian dan Ibrahim menekankan perlunya persatuan dan tindakan bersama dari negara-negara Muslim untuk melawan kekejaman rezim Zionis dan menghentikan kejahatan genosida serta pembantaian rakyat di Gaza.
Baca juga: Iran: Genosida Gaza, Aib Abadi di Dunia Beradab
Kedua pejabat tersebut juga sepakat bahwa pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Islam akan terbukti efektif dalam hal ini.
Setidaknya 40.139 orang telah tewas dan 92.743 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.