New Delhi, Purna Warta – Kantor Direktur Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) India, yang mengawasi industri penerbangan di negara tersebut, baru-baru ini mengusulkan pembaruan peraturan daerah mengenai konsumsi alkohol, termasuk parfum bagi pilot dan pramugari.
Baca Juga : Ratusan Ribu Warga Polandia Gelar Unjuk Rasa Anti-pemerintah
Dalam pedomannya sudah ada referensi selain minuman beralkohol yang dapat menyebabkan tes napas positif, yaitu obat kumur. Namun, bagian baru secara khusus menyebutkan parfum.
Bunyinya: “Tidak ada awak kapal yang boleh mengonsumsi obat/formulasi apa pun atau menggunakan zat apa pun seperti obat kumur/gel gigi/parfum atau produk apa pun yang mengandung alkohol. Hal ini dapat menghasilkan tes penganalisa nafas yang positif.”
Teks tersebut melanjutkan: “Setiap anggota kru yang menjalani pengobatan tersebut harus berkonsultasi dengan dokter perusahaan sebelum melakukan tugas terbang.”
Meskipun parfum mengandung sedikit alkohol, tidak jelas apakah memakai parfum pada tubuh dapat memicu tes napas positif palsu.
Baca Juga : Hizbullah: Normalisasi dengan Israel Sama Saja dengan Meninggalkan Palestina
Persyaratan keselamatan udara resmi untuk Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah diratifikasi pada bulan Agustus 2015. Usulan penambahan ini akan mendapat komentar publik hingga tanggal 5 Oktober.
Kemabukan pilot terkadang menjadi masalah dalam industri penerbangan. Pada tahun 2018, Katsutoshi Jitsukawa, seorang pilot Japan Airlines, dihukum 10 bulan penjara setelah tes napas yang dilakukan tidak lama setelah lepas landas menunjukkan bahwa kadar alkohol dalam darahnya sembilan kali lipat dari batas yang diizinkan.
Dan di AS, seorang pilot Delta bernama Gabriel Lyle Schroeder diantar turun dari pesawat yang terisi penuh sebelum lepas landas ketika ia dicurigai berada di bawah pengaruh alkohol.
Baca Juga : Erdogan: Turkiye Tidak lagi Mengharapkan Apapun dari UE
“Kebijakan alkohol Delta termasuk yang paling ketat di industri ini dan kami tidak menoleransi pelanggaran,” kata seorang perwakilan maskapai penerbangan kepada CNN pada saat itu.