India Pantau Laporan Rencana Kunjungan Kapal Cina Ke Sri Lanka

India Pantau Laporan Rencana Kunjungan Kapal Cina Ke Sri Lanka

New Delhi, Purna Warta Laporan media hari Kamis (28/7) mengatakan bahwa kapal Cina akan berlabuh di pelabuhan Hambantota Sri Lanka, yang dibangun dengan investasi dari Beijing.

Menanggapi perkembangan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi mengatakan kepada media briefing mingguan bahwa “New Delhi sedang memantau situasi dan menilai dampaknya terhadap keamanannya.”

Baca Juga : Presiden Cina Peringatkan Biden Untuk Tidak ‘Bermain Dengan Api’

“Pemerintah dengan hati-hati memantau setiap perkembangan yang berkaitan dengan keamanan dan kepentingan ekonomi India serta mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindunginya. Saya pikir hal itu harus menjadi sebuah pesan yang jelas.” kata Bagchi.

Juru bicara dari India tersebut tidak mengatakan tindakan apa yang diambil India dan kepada siapa pesan itu dikirim.

Pejabat senior di Beijing dan Kolombo belum mengkonfirmasi kunjungan tersebut.

Tetapi sebuah perusahaan konsultan Sri Lanka baru-baru ini mengatakan bahwa kapal penelitian ilmiah Cina “Yuan Wang 5” akan memasuki pelabuhan Hambantota pada tanggal 11 Agustus selama seminggu.

“Kapal itu akan melakukan pelacakan ruang angkasa, kontrol satelit dan pelacakan penelitian di bagian barat laut kawasan Samudra Hindia hingga Agustus dan September,” kata Belt & Road Initiative Srilanka di situs webnya.

Baca Juga : Serangan Massa Rasis Paksa Warga Gipsi Spanyol Meninggalkan Rumah

Srilanka telah menjadi arena persaingan geopolitik dan persaingan maritim antara India dan Cina.

Negara kepulauan itu saat ini mengalami gejolak ekonomi terburuk dalam sejarah kemerdekaannya di tengah melonjaknya inflasi, tingkat utang yang tinggi dan cadangan devisa yang kosong, sehingga mengakibatkan kekurangan barang-barang penting dan utama bagi warga seperti makanan dan obat-obatan.

Baik India maupun China dengan cepat menawarkan bantuan.

India mencoba memperluas pengaruhnya di tetangga selatannya yang menghadapi krisis ekonomi. New Delhi sejauh ini telah memberikan sekitar $1,5 miliar kepada Kolombo untuk mendanai impor makanan, bahan bakar, obat-obatan dan pupuk. Pihaknya juga telah memberikan bantuan $ 3,8 miliar lainnya dalam bentuk pertukaran mata uang dan jalur kredit.

Baca Juga : Jubir Kemenlu Iran: Barbarisme Tidak Akan Mencegah Nasib Buruk Rezim Apartheid Israel

Beijing, pada bagiannya, menyediakan sekitar 500 juta yuan ($75 juta) dalam bantuan kemanusiaan dan telah berjanji untuk memainkan peran positif dalam pembicaraan Sri Lanka dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *