Imran Khan Berbicara Kepada AS: Kami Tidak Akan Menyerah Kepada Anda

Khan Pakisatan

Islamabad, Purna Warta – Sumber resmi Pakistan mengutip pernyataan Imran Khan pada sebuah wawancara dengan China International Television (CGTN) pada hari Selasa (29/6), “Kami tidak akan menyerah pada tekanan AS dan Barat untuk mengurangi hubungannya dengan Beijing,” kata perdana menteri Pakistan, yang mengakui adanya kebijakan tekanan Washington pada Islamabad dikarenakan hubungan Pakistan dengan Beijing dan sikapnya yang pro-China.

Perdana Menteri Pakistan menggambarkan tekanan AS terhadap Pakistan untuk mengurangi hubungannya dengan China sebagai kebijakan yang tidak adil dan menambahkan: “Hubungan kami dengan China sangat dalam dan memiliki sejarah 70 tahun dan kami tidak akan memperhatikan tekanan asing tersebut.”

Dia mengatakan bahwa tidak adil bagi Amerika Serikat atau kekuatan Barat lainnya untuk mengharapkan Pakistan mengambil pendekatan yang bias terhadap China.

Imran Khan, yang baru-baru ini mengambil sikap tegas terhadap setiap upaya AS untuk menyusup ke internal Pakistan secara militer dengan dalih untuk mendapatkan pangkalan militer di wilayahnya, dam menekankan: “Terlepas dari tekanan atau insiden apa pun, hubungan Pakistan dengan China tidak akan pernah berubah.”

Dalam komitmen Pakistan untuk mengembangkan hubungan dengan semua negara, Khan mengatakan bahwa  Amerika Serikat berusaha memperumit situasi dengan membentuk apa yang disebut aliansi regional (Quad).

Para pejabat Pakistan prihatin dengan pendekatan konfrontatif Washington terhadap China dan eskalasinya saat pemerintahan baru AS mulai menjabat. Islamabad telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk membantu meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dan China, dan menekankan bahwa Pakistan menginginkan hubungan yang setara dan menguntungkan dengan kedua negara serta menganggap setiap persaingan dan perang dingin akan merugikan kepentingan mereka di wilayah tersebut.

“Pakistan siap untuk menengahi antara kedua negara dan dapat bertindak sebagai jembatan di antara mereka,” kata menteri luar negeri Pakistan pada awal Februari lalu, dan menekankan bahwa Amerika Serikat seharusnya tidak menganggap hubungan dekat Islamabad dengan Beijing sebagai sesuatu yang merugikan.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Shah Mahmood Qureshi mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa mereka harus memahami kedekatan hubungan Pakistan dengan China dan hal tersebut tidak akan merugikan mereka.

Para pejabat Pakistan selalu menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China, dan bahkan menawarkan untuk menengahi antara kedua kekuatan itu setelah kepresidenan Trump berakhir dan Joe Biden menjabat.

Pakistan, yang di satu sisi memiliki Cina sebagai tetangga yang kuat dan mitra ekonomi pertama, di sisi lain harus bekerja dengan Amerika Serikat untuk memberikan manfaat ekonomi, keamanan, dan bahkan militer lainnya. Situasi di Afghanistan juga membuat Islamabad menyadari adanya ketegangan dalam hubungannya dengan Washington atau bahkan Perang Dingin AS dengan Cina sebagai mitra strategis Pakistan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *