Seoul, Purna Warta – Otoritas Korea Selatan menyebutkan bahwa pria yang membuka pintu darurat pada penerbangan Asiana Airlines ketika pesawat berada di atas udara mengaku merasa ‘tercekik’ dan ingin segera turun.
“Dia merasa penerbangan tersebut memakan waktu yang sangat lama dari yang seharusnya dan merasa sesak dan tercekik di dalam kabin,” kata seorang detektif polisi Daegu kepada kantor berita AFP, Sabtu (27/5).
Baca Juga : Yellen Menetapkan 5 Juni Sebagai Tanggal-X Dalam Kebuntuan Batas Utang AS
Insiden yang membawa hampir 200 penumpang itu terjadi ketika pesawat mendekati landasan pada Jumat di Bandara Internasional Daegu, sekitar 240 kilometer tenggara Seoul, dalam penerbangan domestik.
Menurut keterangan pihak kepolisian, pria yang berusia 30-an itu membuka pintu darurat pesawat ketika pesawat berada sekitar 200 meter di atas tanah.
Penumpang itu dibawa oleh polisi Daegu untuk diinterogasi dan mengatakan kepada petugas bahwa dia berada di bawah tekanan setelah kehilangan pekerjaan baru-baru ini.
Pelanggaran Hukum Keselamatan
Penumpang tersebut menghadapi hukuman 10 tahun penjara karena melanggar undang-undang keselamatan penerbangan.
Baca Juga : Kepala Intelijen Rusia Tuduh AS Melatih Ekstremis ISIS
Sebuah klip video yang diambil oleh seorang penumpang di dekatnya menunjukkan angin bertiup melalui pintu yang terbuka, dengan sandaran kursi berbahan kain dan rambut penumpang berkibar-kibar dan beberapa orang berteriak kaget.
Video lain yang dibagikan di media sosial menunjukkan penumpang yang duduk di barisan pintu keluar darurat di sebelah pintu terbuka diterpa angin kencang.
Belasan penumpang dibawa ke rumah sakit setelah mengalami kesulitan bernapas tetapi tidak ada cedera atau kerusakan besar, menurut kementerian transportasi.
“Situasi kacau dengan orang-orang yang dekat dengan pintu tampak pingsan satu per satu dan pramugari memanggil dokter di pesawat,” kata seorang penumpang berusia 44 tahun kepada Yonhap.
Baca Juga : Warga Gaza Gelar Demonstrasi Mengutuk Serangan Israel ke Masjid al-Aqsa
“Kupikir pesawatnya meledak. Kupikir aku akan mati seperti ini,” ungkapnya.
Seorang pejabat kementerian transportasi mengatakan kepada AFP bahwa ini adalah “insiden pertama” yang mereka ketahui dalam sejarah penerbangan Korea. Para ahli mengatakan industri penerbangan Korea Selatan memiliki catatan keamanan yang solid.