Beijing, Purna Warta – Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) pada hari Minggu (2/5) mengatakan bahwa Angkatan Laut China baru-baru ini mengorganisir kelompok kapal induk Shandong untuk melakukan latihan rutin di perairan di Laut China Selatan. Kabarnya, latihan tersebut adalah bagian dari rencana kerja tahunan Angkatan Laut China.
Grup kedua kapal induk China telah melakukan serangkaian latihan rutin ini di tengah ketegangan yang meningkat antara China dan Amerika Serikat.
Kapal induk Shandong yang dibangun di dalam negeri adalah kapal induk kedua China yang mulai beroperasi pada 2019 segera setelah kapal induk pertama dan yang lebih tua di negara itu, Liaoning meninggalkan wilayah tersebut.
“Latihan Ini sepenuhnya sah dan bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan negara untuk menegakkan kedaulatan dan keamanan nasional,” Ucap Kapten Senior Gao Xiucheng, juru bicara dari Angkatan Laut PLA dalam sebuah pernyataan.
Gao mengatakan bahwa China berharap dunia akan melihat latihan tersebut dari sudut pandang obyektif dan rasional dan angkatan Laut China akan terus melakukan latihan tersebut sesuai dengan jadwalnya.
Pada bulan lalu Angkatan Laut China mengumumkan bahwa latihan serupa akan dilakukan lebih teratur di tengah meningkatnya ketegangan dengan pulau China Taipei (Taiwan) yang dianggap Beijing sebagai wilayah kedaulatannya.
China telah berulang kali mengeluh tentang kapal Angkatan Laut AS yang berlayar di dekat pulau-pulau China di Laut China Selatan, di mana negara-negara tetangga memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan China.
AS berpihak pada lawan China dalam sengketa wilayah dan secara teratur mengirim kapal perang dan pesawat tempur ke Laut China Selatan untuk melakukan apa yang disebut patroli “kebebasan navigasi”.
China memandang kehadiran kapal perang dan pesawat tempur AS di dekat wilayah China di perairan yang disengketakan sebagai penyebab ketidakstabilan dan ketegangan di wilayah tersebut.