Beijing, Purna Warta – Hu Shijin, komentator surat kabar Cina “Global Times”, dalam sebuah tweet tentang reaksi Cina terhadap kemungkinan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, mengumumkan bahwa Cina kemungkinan akan melakukan aksi militer.
Mengenai hal ini, ia menulis: Berdasarkan apa yang saya ketahui, dalam menanggapi kemungkinan perjalanan Pelosi ke Taiwan, Beijing telah menyiapkan serangkaian tindakan balasan, termasuk tindakan militer.
Baca Juga : Usulan Baru Arab Saudi kepada Ansarullah Yaman Mengenai Gencatan Senjata
Dalam beberapa hari terakhir, ada banyak spekulasi tentang kunjungan Ketua DPR AS Pelosi ke Taiwan dan peringatan serius dari pejabat Cina tentang kemungkinan konfrontasi militer. Meskipun peringatan berturut-turut dari Cina, dikatakan bahwa Pelosi tetap berencana untuk memasuki pulau itu malam ini.
Menanggapi peringatan Beijing, Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan dalam sebuah pernyataan: Taiwan bertekad untuk mempertahankan diri dari ancaman Cina.
Media Taiwan melaporkan Senin (1/8) bahwa Pelosi akan tiba di Taiwan sore ini dan kemungkinan akan menghabiskan satu hari di sebuah hotel di kota itu. Menyusul publikasi berita ini, sumber berita mengumumkan penerbangan 18 pesawat militer Cina ke zona pengintaian udara Taiwan pada Senin malam.
Jika Pelosi berada di Taiwan, maka kunjungannya itu akan menjadi yang pertama dilakukan oleh DPR AS dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, kedatangannya kurang tepat, sebab saat hubungan AS-China sedang surut.
Perwakilan China di PBB juga menyatakan bahwa kunjungan Presiden Dewan Perwakilan Rakyat AS ke Taiwan mengancam keamanan dan stabilitas Kawasan, dan memperingatkan bahwa Beijing akan mengambil tindakan tegas untuk menjaga kedaulatan nasionalnya.
Baca Juga : Kanani: Iran Akan Tunjukkan Reaksi Tegas Terhadap Kelanjutan Sanksi
Menteri Luar Negeri AS dan juru bicara Gedung Putih telah meminta Cina untuk tidak membuat ketegangan dalam hal kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan, dan mengklaim bahwa perilaku tergesa-gesa otoritas Beijing tidak diperlukan.
Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi dan selalu menentang setiap kontak antara perwakilan Taiwan dan pejabat Barat, terutama pejabat tinggi politik atau militer dari negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Beijing. Beijing selalu menentang kunjungan pejabat asing ke pulau itu, dengan mengatakan bahwa kunjungan semacam itu melanggar prinsip satu Cina dan mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis Taiwan.