Kabul, Purna Warta – Setidaknya delapan orang dilaporkan tewas akibat gempa bumi yang melanda di Jalalabad, timur laut Afghanistan. Jumlah korban diperkirakan masih bisa bertambah, menurut seorang pejabat yang dikutip oleh kantor berita Afghanistan.
“Gempa bumi Minggu malam (4/9) telah menyebabkan kerugian jiwa dan finansial di provinsi Kunar,” ungkap Mawlavi Najibullah Hanif, Direktur Informasi dan Kebudayaan Kunar. Juru Bicara Gubernur mengatakan kepada Kantor Berita Bakhtar pada hari Senin (5/9), menambahkan jumlah korban dapat meningkat.
Baca Juga : Danau di Selatan Pakistan Meluap, Banjir Muson Dikhawatirkan Masih Berlanjut
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat gempa berkekuatan 5,3 di dekat kota Jalalabad, Afghanistan timur pada dini hari Senin pagi.
Gempa terakhir terasa di provinsi Kunar, Laghman dan Nangarhar, dan di ibu kota Kabul.
“Kami sedang mengumpulkan informasi dari daerah lain mengenai korban dan kerusakan,” kata wakil menteri penanggulangan bencana Sharafuddin Muslim kepada AFP.
Gempa Langganan
Afghanistan sering dilanda gempa bumi – terutama di pegunungan Hindu Kush, yang terletak di dekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India.
Pada tanggal 22 Juni, gempa bumi paling mematikan di negara itu dalam lebih dari dua dekade – berkekuatan 5,9 – menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai ribuan orang.
Pada 2015, sekitar 380 orang tewas di Pakistan dan Afghanistan ketika gempa berkekuatan 7,5 SR mengguncang kedua negara.
Baca Juga : Rakyat Chili Berikan Suara untuk Memutuskan Konstitusi Baru
Dalam beberapa bulan terakhir Afghanistan juga dilanda banjir bandang yang telah menewaskan sekitar 200 orang dan menghancurkan ribuan rumah.
Bencana semacam itu menimbulkan tantangan logistik besar bagi pemerintah Taliban Afghanistan, yang mulai berkuasa tahun lalu.