Erdogan : Menyalahkan Rusia atas Serangan Rudal ke Polandia Akan Meningkatkan Ketegangan

Erdogan Menyalahkan Rusia atas Serangan Rudal ke Polandia Akan Meningkatkan Ketegangan

Ankara, Purna Warta Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah menyuarakan perlunya menghormati pernyataan Rusia tentang laporan dugaan serangan rudal ke Polandia dan mengatakan bahwa menyalahkan Rusia akan semakin meningkatkan ketegangan.

Berbicara pada konferensi pers di sela-sela KTT G20 Bali di Indonesia pada hari Rabu (16/11), ia mengatakan, “Saya perlu menghormati pernyataan Rusia. Dalam hal ini, penting bagi kita untuk menghormati Rusia yang mengatakan, ‘Ini tidak ada hubungannya lakukan dengan kami.'”

Baca Juga : Erdogan : Menyalahkan Rusia atas Serangan Rudal ke Polandia Akan Meningkatkan Ketegangan

Dia mengatakan bahwa menuding Rusia setelah mengetahui bahwa rudal itu bukan buatan Rusia akan semakin meningkatkan ketegangan.

“Meluncurkan penyelidikan terkait insiden itu sangat penting,” tambahnya.

Pernyataan Erdogan muncul setelah laporan dugaan serangan rudal ke Polandia yang menewaskan dua orang.

Kesepakatan Biji-bijian Ukraina

Mengenai kesepakatan biji-bijian Istanbul, Erdogan mengatakan dia yakin kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor produk biji-bijian melalui Laut Hitam yang akan berakhir pada hari Sabtu akan tetap berlaku.

“Saya berpendapat hal itu akan berlanjut. Tidak ada masalah di sana,” kata Erdogan.

Ukraina adalah salah satu produsen biji-bijian utama dunia, dan serangan Rusia ke negara itu memblokir 20 juta ton biji-bijian di pelabuhannya sebelum PBB dan Turki memperantarai kesepakatan pada bulan Juli.

Erdogan mengatakan dia akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin segera setelah dia kembali ke Turki.

Baca Juga : Donald Trump Siap Calonkan Diri dalam Pemilu AS 2024

“Kami juga akan membahas pengangkutan pupuk dan amoniak,” ujarnya. “Karena jalan menuju perdamaian adalah melalui dialog,” imbuhnya.

Turki, PBB, Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian pada 22 Juli di Istanbul untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina, yang dihentikan sementara setelah konflik Rusia-Ukraina dimulai pada Februari.

Lebih dari 10 juta ton biji-bijian telah diekspor dari Ukraina sejak 1 Agustus, menurut PBB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *